Radar Kediri (20/10/2015)
Banyak aspirasi dalam seminar dan konsultasi publik soal raperda penangiulangan bencana yang digelar DPRD Kabuparten Kediri. Beberapa peserta menilai raperda masih fokus pada bencana erupsi Gunung Kelud.
Padahal, bencana di Kabupaten Kediri Beraneka ragam. Terakhir adalah kebakaran hutan Gunung Wilis. Selain itu, masih ada tanah longsor di Kecamatan Mojo. Klarena itu, kedepan raperda diharapkan bisa menjadi tolan ukur penanggulangan semua bencana.
Wakil ketua Raperda Penanggulangan Bencana (PB), Taufik Chafifudin mmengakui bencana letusan Gunjng Kelud menjadi pintu masuk menyusun Raperda ini. “Perjuangan kita untuk pembentukan perda inisiatif ini sudah berjalan selama lima tahun,” katanya.
Taufik menilai, perda PB bukan hanya memuat kegiatan materi ektrakulikuler untuk para siswa. Namun justru harusmasuk menjadi matapelajaran wajib di kurikulun sekolah. “Ini nantui akan kita kooedinasikan dengan Diknas bagaimana baiknya,” ulas politisi ini. (tim)