Kediri, SETWAN – Dalam upaya menjaring dan menyerap aspirasi masyarakat terkait bidang ekonomi kerakyatan dalam hal ini industri rumahan Senin(30/5) yang lalu, H.Sulkani Ketua DPRD Kabupaten Kediri mengunjungi home industri gula merah milik Nursalim(43) warga Dusun Sumberjoyo Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih.
Kedatangan H.Sulkani disambut Sutrisno Kepala Desa Mangunrejo, Lalu Adi Kusuma Camat Ngadiluwih dan seluruh perangkat desa. Selain memantau langsung proses pembuatan gula merah sampai dengan pengepakannya, Sulkani juga ingin mendapatkan masukan dari pengusaha gula merah ini terkait kwalitas dan pemasarannya.
H.Sulkani berharap agar ada peningkatan kwalitas produk dan pemasaran di tingkat lokal atau luar daerah. Perlu kiranya peran dinas terkait di Pemkab Kediri memberikan masukan dan saran agar produk home industri gula merah ini semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.
“Peran dinas terkait sangat penting. Artinya agar pengusaha gula merah ini memiliki peluang besar dalam hal pemasaran yang lebih luas. Kalau saat ini seputar Kediri dan kota-kota lain di Jawa Timur,nantinya bisa dijual ke luar daerah. Tentunya kwalitas hasil produksi harus bagus dengan didukung kualitas tebu yang bagus pula. Kualitas tebu dengan rendemen bagus berpengaruh terhadap mutu hasil produksi dan tentunya nilai jual yang lebih tinggi,” jelasnya.
Sementara Lalu Adi Kusuma Camat Ngadiluwih berpendapat bahwa home industri di Desa Manngunrejo ini punya potensi berkembang. “Hal ini untuk peningkatan ekonomi warga terutama pengusaha gula merah ini. Tentunya apa yang disampaikan H Sulkani sangat kita pahami utamanya soal modal untuk usaha,” katanya.
Sutrisno Kepala Desa Mangunrejo mengatakan di desa Mangunrejo untuk home industry gula merah ini ada lima tempat.”Masing-masing punya karakter sendiri dan penjualan biasanya di beli oleh pelanggan dari dalam daerah dan luar daerah,” ujarnya.
Nursalim(43) pengusaha home industri gula merah mengaku terpacu untuk maju dengan kedatangan H Sulkani ini. Sudah empat tahun, Nursalim mengembangkan usaha ini dengan menyewa lahan untuk ditanami tebu. Kalau membeli, Nursalim tidak tahu prosesnya dan kualitas rendemen tebu.
“Selama ini saya menyewa dan tidak membeli tebu. Kalau menyewa dan tebu kita tanam sendiri akan tahu pola perawatan, pemupukan berimbang hingga umur tebu yang layak dipanen. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas gula yang saya produksi. Selama ini saya mempekerjakan tujuh karyawan,” jelasnya.
Selain meninjau home industri gula merah, rombongan H Sulkani juga memantau sarana dan prasarana pendukung dalam hal ini adalah kondisi jalan. Dengan infrastruktur jalan yang baik tentunya akan membantu untuk pemasarannya dan juga untuk transportasi yang lain. H. Sulkani juga meninjau lokasi pelebaran jalan di selatan Balai desa. Pelebaran jalan dari tiga meter jadi lima meter itu dilakukan dengan sistem pelebarean dimasing-masing si jalan. Yaitu satu meter di kiri jalan dan satu meter lagi di kanan jalan. Pelebaran jalan ini sepanjang 550 meter.(tim)