Kediri, SETWAN – Tingkat kesejahteraan guru-guru honorer K2 yang sempat mengadu ke DPRD Kabupaten Kediri menjadikan kalangan DPRD Kabupaten Kediri mengelus dada. Hal ini disebabkan honor guru K2 yang tingkat pengabdiannya hingga 20 tahun tersebut memiliki tunjangan tidak sampai satu juta rupiah perbulan.
Bahkan ada yang hanya lima ratus ribu rupiah sebulan hingga ada guru K2 yang sempat menggadaikan sepeda motor dan cari obyekan. Upaya tersebut dilakukan agar bisa bertahan hidup dalam penuh keterbatasan dan siap mengajar dalam kondisi yang terbatas.
Antox Prapungka Jaya Ketua Fraksi Nasional Demokrat yang juga Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kediri mengatakan sudah waktunya, Pemkab Kediri memikirkan hal ini demi kesejahteraan 941 guru honorer K2 yang sudah ikut verifikasi guru sesuai bidangnya. Bisa dipikirkan juga anggaran diambilkan dari APBD.
“Kami usulkan agar bisa dipahami Pemkab Kediri terkait pengabdian mereka yang tidak main-main. Memang perlu dikaji lebih mendalam adanya kemungkinan anggaran dari APBD. Saya kira hal ini penting demi kemanusiaan dan tingkat kesejahteraan honorer K2 yang selama ini seakan terabaikan,” ujarnya.
Politisi Partai Nasional Demokrat ini berharap K2 tetap memiliki semangat bekerja sekalipun dalam kondisi terbatas dan keterbatasan honor. Pengabdian total mereka pantas mendapatkan perhatian lebih sekalipun terbentur dengan peraturan pemerintah perihal pengangkatan guru K2.
Sementara Drs. Soenaryo Msi Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kediri mengatakan, bila nanti benar ada anggaran tambahan untuk honor K2 tentunya menggembirakan. “Namun yang harus dipikirkan bagaimana lainnya yang belum terdaftar dalam K2 pasti juga akan ikut menanyakan,” jelasnya. (tim)