Kediri, SETWAN – Setelah ditemukan vaksin palsu, kini masyarakat digegerkan dengan adanya penemuan jutaan pil palsu di lima gudang di Jakarta. Sekalipun belum ditemukan peredaranya di Kabupaten Kediri, hal ini disikapi serius Komisi DDPRD Kabupaten Kediri. Karenanya Komisi D meminta warga tidak membeli obat sembarangan.
Mundhofir, SH. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, meminta masyarakat membeli obat di apotek atau toko obat yang resmi atau harus menggunakan resep dokter. Hal ini sebagai antisipasi beredarnya obat palsu yang mungkin membuat masyarakat cemas. Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan(BPPOM) untuk melakukan koordinasi.
“Saya kira pihak Dinas Kesehatan perlu cegah tangkal awal untuk melakukan pemeriksaan awal di beberapa rumah sakit, puskesmas,balai pengobatan untuk mengetahui adanya obat palsu atau asli. Informasinya obat yang dipalsu dari berbagai jenis. Kami juga akan jadwalkan adakan sidak terkait hal ini,” jelasnya.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) ini mencermati serius adanya berita terkait penemuan jutaan palsu.Dikabarkan bahwa obat tersebut juga beredar di seluruh Indonesia dan dipasok ke beberapa distributor di daerah. Jangan sampai masyarakat Kabupaten Kediri jadi korban peredaran obat palsu.
“Ada baiknya pihak kepolisian juga melakukan antisipasi hal ini dan berkoordinasi dengan dinas terkait. Yang kita pikirkan adalah konsumen peminum obat kedepanya.Maksudnya ingin cari kesembuhan tapi malah kerugian yang didapat. Semoga hal ini tidak terjadi di Kabupaten Kediri.” jelasnya.
Seperti yang sudah diberitakan beberapa media, minggu lalu Mabes Polri menggerebeg jutaan obat palsu di lima gudang di Tanjung Priok dan Balaraja. Peredaran obat palsu ini sudah didistribusikan di beberapa kota besar di Indonesia. (Tim)