Kediri, SETWAN – Adanya peristiwa budaya di Kabupaten Kediri dan melibatkan warga sekitar lokasi digelarnya pesta seni, diapresiasi serius Komisi B DPRD Kabupaten Kediri. Seperti halnya peristiwa pekan budaya beberapa waktu lalu ataupun saat ini di Festival Kelud 2016.
Apalagi masyarakat dilibatkan langsung dalam kegiatan akbar ini. Tentunya menambah penghasilan mereka karena dilibatkan secara utuh dalam pesta budaya tahunan ini. sementara Home Stay yang berada di lokasi wisata dinilai juga sebagai penghasilan yang tidak sedikit. Wisatawan cenderung mencari tempat istirahat setelah berwisata.
Hal ini disampaikan Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri. Miko menjelaskan, hendaknya keterlibatan masyarakat dalam peristiwa budaya tidak hanya di Kelud saja namun juga di area wisata lainnya di Kabupaten Kediri. Banyak lokasi wisata di Kabupaten Kediri yang melibatkan masyarakat.
“Ambil contoh, kegiatan area wisata di kawasan wisata air terjun Ironggolo dan Dolo di Mojo. Pengelolaannya tentu berkoordinasi dengan masyarakat sekitar lokasi. Pemberdayaan lokasi wisata di Ubalan, Bendung Gerak Waru Turi ataupun lainnya perlu melibatkan masyarakat setempat untuk penggerakaan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, anggaran yang cukup besar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kediri penyerapannya perlu lebih maksimal. Dimaksudkan agar tidak menjadi bagian dari Silpa di kemudian hari. Karena sejauh ini Silpa pada tahun 2014 hingga 2015 nilainya cukup fantastis.
“Kami menilai secara umum penyerapan di masing-masing satker sangat kurang. Tahun ini kita berharap Silpa tidak lagi dalam jumlah besar dan bisa ditekan. Upayanya masing-masing satker harus melakukan penyerapan sesuai prosedur yang ada,” imbuhnya. (tim)