Kediri, SETWAN – Maraknya gelandangan, pengemis dan anak punk yang sering meminta paksa di perempatan-perempatan di wilayah Kabupaten Kediri menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Kabupaten Kediri. Mereka bukanya berkurang namun semakin bertambah dengan dandanan aneh-aneh.
Seperti yang disampaikan H. Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri. Mundhofir mengkhawatirkan kondisi seperti ini karena sikap mereka yang sering meminta dengan cara setengah memaksa jika tidak diberi. Apalagi diantara mereka ada wanita dan rata-rata masih ABG.
“Kami berharap Satpol PP dan Dinsos berkoordinasi melakukan merazia mereka dan mendata jumlahnya. Tentunya ada anggaran khusus dan seperti biasanya mereka harus dikembalikan di daerah asalnya. Harus juga ada perjanjian untuk tidak kembali ke Kabupaten Kediri,” jelasnya.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini menyatakan, keberadaan mereka selain mengganggu ketertiban masyarakat juga mengganggu keindahan Kabupaten Kediri. Sudah seharusnya Satpol PP dan Dinsos terus melakukan razia terhadap mereka.
“Kami ini dapat keluhan langsung dari masyarakat terkait keberadaan anak punk dan gepeng. Jika dibiarkan kawasan wisata SLG pun akan dipadati dengan anak-anak yang berpakaian ala kadarnya dan menakutkan pengunjung yang datang,” jelasnya
Pihaknya banyak berharap sudah sepatutnya mereka di lakukan razia. Kalaupun mereka membandel harus bisa dibawa ke Liponsos Jatim di Sidoarjo. Jika memiliki kreativitas bisa dikembangkan agar memiliki hal yang produktif dan berguna bagi masa depan.(tim)