Kediri, SETWAN – Tidak lama lagi pemilihan kepala desa di Kabupaten Kediri akan digelar secara serentak. Tingkat kerawanan di pemilihan yang menelan anggaran tidak sedikit bagi calon kepala desa tentunya perlu diwaspadai. Utamanya adanya money politik yang bisa saja terjadi saat pilkades di gelar.
Terkait kerawanan pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Kediri menjadi perhatian serius komisi A DPRD Kabupaten Kediri. Komisi A banyak berharap kepada Pemkab Kediri memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi dan menghindari salah paham antar pemilih bakal calon kepala desa.
Seperti yang disampaikan Edy Suprapto Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kediri. Edi meminta sangat perlu ada pemetaan rawan konflik saat pilkades dimulai. Koordinasi pengamanan dengan TNI,Polri utamanya Polres Kediri perlu dikedepankan dan ditindak lanjuti jika terjadi tingkat kerawanan tinggi.
“Prosesi sosialisasi pemilihan kepala desa di 62 desa di Kabupaten Kediri sudah dimulai di bulan ini. Kita berharap nantinya proses pilkades ini bisa berjalan lancar tanpa ada konflik. Serangan fajar juga perlu diantisipasi sekalipun seringkali hal ini diindikasikan ada. Namun jika terbukti perlu adanya tindakan hukum,” jelasnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berharap nantinya pemilihan kepala desa sejak awal hingga penentuan pilihan berjalan dengan aman. Pastinya mulai dari proses awal sosialisasi hingga finish pelantikan kepala desa sangat perlu mendapatkan pengawasan ektra dari Pemkab Kediri dan Polri.
Sementara Haris Setyawan Kabag Humas Pemkab Kediri membenarkan pihaknya sudah menerima laporan terkait pelaksanaan Pilkades 28 Desember mendatang. “Kita harapkan sesuai dengan jadwal yang ada dan pilkades di 62 desa ini berjalan lancar dan aman,” katanya. (Tim)