Kediri, SETWAN – Kegiatan pelatihan tanggap bencana yang dilakukan Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mendapatkan apresiasi dari Komisi C DPRD Kabupaten Kediri. Komisi C menilai,pelatihan tersebut dianggap perlu karena menyangkut keselamatan dan kesiapan warga menghadapi bencana.
Terlebih pada musim penghujan dengan cuaca ektrem seperti saat ini.Perlu sikap ektra hati-hati menyikapi kondisi alam dan cuaca yang sering berubah. Bagi masyarakat di kawasan rawan bencana sangat perlu untuk diketahui pola belajar keselamatan saat terjadi bencana.
Hal ini disampaikan H.Murdi Hantoro Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kediri, pelatihan yang digagas BPBD bersama unsure TNI dan Polri seyogyanya tidak dilakukan sekali dua kali. Sebisa mungkin lebih dari lima dalam waktu satu tahun. Sekalipun dalam satu kali pertemuan hanya teori, materi tersebut bisa menambah wawasan warga setempat.
“Seperti yang dilakukan di Dusun Karangnongko Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten. Pertimbangannya karena lokasi dusun berdekatan dengan kantong lahar dan cek dam jalur lahar hujan. Yang menjadi catatan, warga harus perlu didampingi secara intens agar mereka paham pola evakuasi jika terjadi bencana,”jelasnya.
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) ini, menyarankan konsep tiga pilar yang melibatkan perangkat desa, polisi dan TNI harus tetap diintensifkan. Dengan pola seperti ini, petugas akan mendapatkan masukan dari warga yang bermukim di kawasan rawan bencana.
“Saya kira kedepanya, pelatihan tidak saja di kawasan ini namun bisa ke lokasi lain seperti Puncu atau Kepung dimana beberapa desa juga berada di kawasan jalur rawan lahar hujan. Karena jalur ini berada di sungai dan kantong lahar yang harus mendapatkan pantauan,” imbuhnya.(tim)