Kediri, SETWAN – Sekitar 100 warga Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri mendatangi kantor Pemkab Kediri, Selasa (24/1/2017). Warga mendesak pillkades di desanya diulang karena banyak kecurangan. Massa mendatangi Kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri untuk menyampaikan aspirasinya. Masalahnya, pilkades di desanya diwarnai banyak kecurangan terstruktur.
Perwakilan warga, Agus mengemukakan kecurangan yang ditemukan adalah adanya satu pemilih mencoblos dua kali serta ditemukan daftar pemilih ganda. Selain itu, setelah pencoblosan ditutup, jumlah surat suara pemilih yang tercatat dalam buku hadir tidak dihitung dan dicocokan dengan jumlah surat suara yang masuk. Kejanggalan lainnya, pada kotak suara terakhir yang dihitung ada surat suara lembaran yang tidak dilipat. “Karena ditemukan kecurangan dan panitia tidak netral, pilkades Kempleng cacat hukum dan wajib dibatalkan,” tandasnya.
Perlu diketahui, Pilkades Desa Kempleng diikuti 5 orang calon yakni Muhaji, Heni Dwi Purwanti, Edi Guritno, Mashadi dan Kusnul. Suara Muhaji selaku pemenang hanya terpaut 19 suara dari perolehan suara dari Kandidat Calon Heni. Warga mendesak Bupati Kediri memeriksa dugaan kecurangan yang dilakukan panitia pilkades. Warga juga menuntut pembatalan pilkades Kempleng serta menggelar pilkades ulang dengan panitia baru yang bersih dan netral. “Jika tuntutan tidak diperhatikan, warga akan melakukan aksi demo serta menempuh upaya hukum sehingga kecurangan tidak terulang lagi,” imbuh perwakilan demonstran.
Setelah menggelar orasi, perwakilan warga ditemui Asisten Pemerintahan Pemkab Kediri dan perwakilan anggota DPRDKabupaten Kediri, yaitu Marli dan Taufik Chafiudin. Dalam pertemuan tersebut, Taufik Chafiudin menyarankan perwakilan warga Desa Kempleng mengirim surat kepada pimpinan DPRD dan Komisi A DPRDKabupaten Kediri untuk diadakan hearing bersama dengan instansi terkait. “ Silahkan mengajukan surat kepada kami dengan maksud untuk diadakan hearing dengan instansi terkait seputar permasalahan pilkades di desa Kempleng tersebut, “ imbuh Taufik. (tim)
