SETWAN – Bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri menyelenggarakan Seminar Nasional Naskah Panji pada Sabtu (25/3). Acara yang dilaksanakan di Hall Lt. 6 Monumen SLG ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1213 Tahun 2017.
Seminar secara resmi dibuka oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryati Sutrisno. Selain dihadiri oleh Kepala Perpusnas RI beserta jajarannya, kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri Iskak, S.Ag., Prof. Wardiman Djojonegoro, perwakilan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jatim, Kepala Dinas Arsip Jawa Timur, narasumber dari berbagai kalangan, dosen, pustakawan, tokoh masyarakat, seniman, budayawan serta para tokoh penggerak budaya Panji. Tema yang diangkat dalam seminar yaitu ‘Mempertahankan Warisan Budaya Kerajaan Kediri Melalui Preservasi Maha Karya Cerita Panji’.
Dalam sambutannya, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengungkapkan bahwa Panji merupakan salah satu kekayaan luhur bangsa Indonesia yang keberadaannya cukup mengakar dalam ingatan sebagian masyarakat nusantara. Cerita Panji di masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Kediri yang menjadi bagian di dalamnya. ”Hal ini yang kemudian membentuk suatu keterlibatan emosional antara Panji dengan Kediri. Untuk itu Pemkab Kediri dan masyarakat bertekad bersama-sama melestarikan budaya Panji sebagai jati diri yang perlu dikembangkan dan dilestarikan,” jelas Haryanti.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri memberikan apresiasi yang positif terhadap kegiatan seminar naskah panji tersebut. “ Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena Kediri ini sebenarnya adalah barometer budaya khususnya di Jawa Timur, umumnya di Indonesia. Jadi sudah seharusnya kita melestarikan keanekaragaman budaya-budaya yang ada di Kabupaten Kediri. Tentunya semua itu membutuhkan regulasi yang tepat dalam upaya melestarikannya. Kami sangat mendukung pemerntah daerah untuk melestarikan budaya-budaya lokal peninggalan sejarah sehingga nantinya kita bisa memeberikan wawasan kebangsaan kepada generasi penrus kita,” terang Iskak.
Menurutnya, pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah merupakan bagian penting dalam pembangunan Kabupaten Kediri secara menyeluruh. Upaya yang telah dilakukan Pemkab Kediri selama ini adalah dengan menghimpun potensi budaya Panji agar dapat memberi nilai edukasi dan apresiasi, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kediri.
“DPRD sangat mendukung Pemkab Kediri dalam hal ini bekerjasama dengan Perpusnas RI dalam rangka mengusung cerita Panji sebagai ‘Memory of The World’. Kami siap menjadi bagian dari kegiatan bertema Panji sebagai wujud sinergitas bersama dalam pelestarian kebudayaan Panji,” tegas Iskak.
Perpusnas RI memang mendaftarkan naskah mahakarya Panji ke Unesco untuk kategori naskah kuno atau Memory of The World. Kisah Panji yang berasal dari masa Kerajaan Kediri di abad 11 M ini telah berkembang dan menjadi inspirasi bagi seni lainnya seperti seni wayang, seni topeng, maupun seni tari. Tidak hanya di Indonesia, perkembangannya hingga ke Malaysia, Thailand, Myamar dan Kamboja.
Penyelenggaraan Seminar Nasional Naskah Panji ini merupakan upaya untuk menggali nilai-nilai edukasi, filosofi dan histori dalam cerita Panji. Adapun pembicara seminar diantaranya Prof. Wardiman Djojonegoro, Dr. Karsono H. Saputro (Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI), R. Djoko Prakoso (Dosen STKW-Surabaya), Tri Handoyo (Ketua Padepokan Asmoro Bangun-Malang), Drs. Agus Bima Prayitna (Pemerhati dan Penggerak Budaya Panji) dan Arief Santoso (Ketua Liputan Berita-Jawa Pos). (*tim)