SETWAN – Bertempat di Stadion Chanda Bhirawa Pare Kabupaten Kediri, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) 2017 dibuka wakil Gubernur Jawa Timur Drs H.Syaifullah Yusuf. Kehadiran Gus Ipul di sambut Wakil Bupati Kediri Drs H.Maskuri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri H.Sulkani,Wakil Ketua H.Sentot Jamaludin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri H.Suryat dan jajaran Forkompinda Kabupaten Kediri.
Aksioma 2017 ini berlangsung hingga Sabtu (25/2) dengan mempertandingkan beberapa cabang olahraga dan Seni. Kegiatan ini diikuti ribuan peserta dari 38 Kota/Kabupaten se Jawa Timur. Di kesempatan ini Gus Ipul mengajak peserta untuk bertanding secara professional dan jujur.
“Bisa jadi di arena ini akan mendapatkan bibit olahragawan dan seniman berbakat. Yang nantinya bisa mewakili Propinsi Jawa Timur ke tingkat nasional ataupun internasional. Atlet-atlet dan peserta lomba seni di event bergengsi ini harus bisa menunjukkan kualitas total agar bisa merebut sebagai yang terbaik,” jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Wakil Bupati Kediri Drs.H.Maskuri, dengan Kabupaten Kediri dijadikan tuan rumah tentunya kebanggaan tersendiri dan para peserta harus menunjukkan mental juara dan satria sejati dalam bertanding. Harus sportif, jujur dan pantang menyerah di segala medan.
“Aksioma adalah kompetisi bergengsi bagi siswa Madrasah di Jawa Timur. Bisa dikatakan event ini sebagai ajang pendadaran dan uji nyali bagi siswa madrasah sesuai bidangnya,” jelasnya. Diacara ini ditampilkan pagelaran tari kolosal dari Mts Negeri Pagu dengan koreografere dan sutradara Zaki Mirza Salahudin.
Selanjutnya Gus Ipul didampingi Wabup Maskuri berkesempatan naik barong reog dari Kontingen Ponorogo. Gus Ipul saat memimpin upacara ini juga menerima bingkisan sebungkus Onde-Onde dari Kontingen Mojokerto sebagai kuliner khas Mojokerto.Parade dan devile berlanjut diikuti seluruh peserta dan melintas didepan panggung kehormatan.
Sementara Widodo Koordinator tim dari Ponorogo menjelaskan, pihaknya bangga mendapatkan penghormatan bisa mengajak Gus Ipul naik di atas barong reog ini. Karena dalam parade di event akbar seperti saat ini harus bisa mencuri perhatian dengan penampilan reog dengan jumlah team lebih dari 200 orang. “Jadi tradisi reog Ponorogo harus ditampilkan lengkap dengan penari dan bujang ganong. Ini indentitas dari Kota Ponorogo dan kami berusaha tampil total di event Aksioma 2017 ini,” katanya.(tim)