Setwan – Seperti yang sudah diduga sebelumnya, beberapa anggota DPRD Kabupaten Kediri meragukan adanya ide sekolah lima hari. Keraguan tersebut terjawab dengan pencabutan sekolah lima hari. Karena belum dikaji secara mendalam dan belum ada pertimbangan matang terkait kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Selama ini setiap ganti menteri baru dalam kabinet kerja selalu ada kebijakan yang berbeda pula di emplementasinya. Seperti kebijakan kurikulum 13 yang sudah tidak ada gaungnya lagi dan seakan biaya yang besar jadi muspro. Harusnya kebijakan baru harus dipelajari mendalam dampaknya.
Seperti yang disampaikan H. Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri. Mundhofir menjelaskan, pihaknya mendukung kalau pemerintah mencabut adanya ide sekolah lima hari. Karena dampak anak – anak dan guru harus delapan jam di sekolah dan tidak ada kejelasan untuk sosialisasi.
“Saya kira hal ini sangat positif jika dicabut. Apalagi untuk di Kabupaten Kediri belum cocok. Karena semua hal yang menjadi kebijakan pemerintah perlu pengkajian yang mendalam dan akan jadi muspro seperti K 13 dulu. Berapa anggaran yang harus dikeluarkan hingga akhirnya sama sekali tidak ada kejelasanya sampai sekarang,” jelasnya.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini menambahkan, kementerian Pendidikan dan kebudayaan hendaknya perlu hati-hati dalam melontarkan ide masyarakat. Boleh saja ad aide untuk kepentingan bersama namun dampak dari ide yang belum dikaji dan terlontar ke publik akan menimbulkan keresahan,” jelasnya.
Hal yang sama disampaikan, Subur Widono Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kediri. Sejauh ini pihaknya belum ada mendapatkan petunjuk tehnis dan petunjuk pelaksanaan terkait dengan sekolah lima hari. Pihaknya juga belum sempat mensosialisasikan sekolah lima hari.
“Memang kami menungu kebijakan dari pusat terkait sekolah lima hari. Namun akhirnya ide sekolah lima hari dicabut dan akhirnya penerapan di sekolah gagal.Karena banyak pihak yang menentang kebijakan sekolah lima hari,” katanya. (tim)