SETWAN – Dalam konteks pembangunan desa peran partisipasi masyarakat sangat penting, mengingat masyarakat setempatlah yang lebih mengetahui berbagai permasalahan dan potensi sumberdaya yang ada di lingkungan desa. Sehingga dengan adanya peran partisipasi masyarakat dalam membangun desa, akan memudahkan pemerintahan desa dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam upaya meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan di desa, Komisi A DPRD Kabupoaten Kediri mengadakan kunjungan kerja dalam upaya eningkatan peran masyarakat dalam pembangunan. Khususnya di tingkat pedesaan. Kunjungan yang dilaksanakan pada selama kurang lebih 1 minggu berturut-turut pada awal juni ini mengambil sasaran bebrapa desa di wilayak kabupaten Kediri. Seperti ke desa Slumbung Kecamatan Ngadiluwih yang dikenal sebagai sentra industri pengolahan gula merah tersebut, diterima oleh Kepala Desa Slumbung bersama perangkat desa.
Dalam pertemuan tersebut banyak sekali dibahas terkait peran masyarakat dalam pembangunan desa. “ Dengan adanya peran pertisipasi masyarakat tersebut, maka hasil dari pembangunan yang dilakukan di tingkat desa nantinya diharapkan dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari masyarakat,“ terang Saiful yang memimpin kunjungan Komisi A DPRD Kabupaten Kediri.
Komisi A DPRD Kabupaten Kediri melakukan kegiatan peninjauan lapangan ke beberapa desa untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Adapun beberapa desa desa yang dikunjungi oleh Komisi A antara lain Desa Krenceng Kecamatan Kepung, Desa Slumbung Kecamatan Ngadiluwih, Desa Jambean Kecamatan Kras, Desa Selodono Kecamatan Ringinrejo, dan Desa Sidomulyo Kecamatan Puncu.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan dan wawancara dengan para Kepala Desa tersebut didapatkan sejumlah informasi mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Secara umum desa-desa yang telah dikunjungi Komisi A administrasi pemerintahan desa berjalan lancar, karena para Kepala Desa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan para perangkat desa dan juga tokoh masyarakat desa setempat. Melalui kegiatan-kegiatan sosial keagamaan seperti pengajian-pengajian yang diselenggarakan rutin, sering digunakan Kepala Desa untuk menjalin komunikasi dengan warga. (tim)