SETWAN – Membludaknya pemudik yang kembali ke Kabupaten Kediri menjadi perhatian khusus pengusaha UMKM Kabupaten Kediri. Dimana semua pusat jajanan dan kuliner di Kabupaten Kediri menjadi magnet bagi pemudik yang membelanjakan uangnya untuk oleh-oleh khas Kediri.
Sementara Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri memantau adanya arus mudik menjadi momentum bagi pengusaha home industri jajanan dan kuliner yang berkarakter Kediri. Hal ini bisa perlu terus dilakukan agar jajanan,kuliner ataupun kerajinan khas Kabupaten Kediri bisa memiliki nilai jual dan semakin dikenal luas.
Politisi Partai Amanah Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Kediri meminta pengusaha kuliner,jajanan dan cindera mata Kabupaten Kediri ke depanya semakin berkualitas dalam produksinya. Yang utama dan perlu diperhatikan adalah kualitas produk, kemasan dan perlu penyantuman lebel kadaluarsa.
“Saya kira moment lebaran utamanya pengusaha beragam produk kuliner, jajanan ataupun cindera mata harus bisa dimanfaatkan untuk menjual produk khas Kediri. Ini harus semakin dipacu agar memiliki daya saing tinggi dan berpeluang untuk penjualan skala besar di tingkat global,” jelasnya.
Pria bertubuh jangkung ini memperkirakan wisatawan yang datang di Kabupaten Kediri masih cukup tinggi hingga akhir bulan. Terlebih dengan adanya Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri pertengahan bulan ini tentunya produktivitas produksi yang memiliki nilai jual harus dipacu lagi.
Sementara Gatot Siswanto pengusaha tahu dan pemilik swalayan GTT di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo mengatakan,di swalayan miliknya pengunjung yang datang mencapai seribu lebih dalam sehari. Karenanya stok produksi seperti tahu bulat, tahu takwa. Gethuk gedang dan jajanan lainya disiapkan lebih dari cukup. “Selama musim liburan lebaran sekaligus libur sekolah ini pengunjung membludak. Sehingga hal ini sangat berpengaruh pada omzet yang melonjak drastis jika disbanding dengan hari-hari biasa,” ujarnya. tim