SETWAN – Pelaksanaan imunisasi campak dan rubella yang dilakukan secara serentak di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Kediri. Mendapatkan perhatian serius dari kalangan DPRD Kabupaten Kediri.Upaya ini sebagai bentuk penanggulangan penyakit campak yang mematikan dan virus rubella yang berbahaya bagi ibu hamil hingga berdampak serius pada balita yang dikandungnya.
Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri menyatakan, pendataan terhadap 370.000 anak usia Sembilan bulan hingga usia 15 harus terperinci dan mendapatkan imunisasi sesuai data yang ada. Tidak boleh ada yang tertinggal sama sekali dan waktu yang dua bulan harus diefektifkan dengan baik.
Karena yang diimunisasi adalah balita dan anak usia sekolah yang usianya masih sangat produktif karenanya perlu ditindak lanjuti dengan serius. Koordinasi Pemkab Kediri utamanya Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dengan lintas intansi khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)dan Kemenag Kabupaten Kediri.
“Sangat penting untuk guna kepentingan kesehatan dan masa depan anak cucu kita. Karenanya perlu peningkatan koordinasi agar seluruh intansi mendukung total pelaksanaan Imunisasi cegah campak dan rubella ini.Karena dua puluh tahun ke depan Kabupaten Kediri akan memiliki generasi muda yang tangguh dan sehat,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini berharap agar sosialisasi dan kampanye imunisasi cegah campak dan rubella lebih intens. Selain sosialisasi melalui RT dan perangkat desa hingga sekolah perlu juga melalui selebaran dan mobil keliling agar program imunisasi lebih mengakar ke warga.
Sementara dr Adi Laksono Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mengatakan, untuk sejauh ini pelaksanaan sosialisasi dan kampanye imunisasi cegah campak terus dilakukan hingga akhir September ini. “Kita lakukan secara marathon ke 370. 000 anak usia Sembilan bulan hingga 15 tahun,” ujarnya.(tim)