SETWAN – Geger kasus minimnya garam di pasaran sekalipun tidak terjadi Kabupaten Kediri, menjadi perhatian serius kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Karenanya pihaknya meminta kepada Dinas Perdagangan untuk memantau keterersediaan garam di pasar di Kabupaten Kediri. Hal ini meyakinkan warga Kabupaten Kediri apakah tercukupi dan memadai di pasaran.
Sangat penting artinya untuk mengetahui secara langsung ketersediaan garam ini. Didaerah lainya sudah sering diberitakan berkurangnya pasokan garam di pasaran.Hingga sejauh ini pemerintah Indonesia mengimpor garam sebanyak 21.000 ton. Sebagai antisipasi , pihak Dinas Perdagangan perlu lakukan pantauan.
Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri mengatakan, kelangkaan garam di daerah lainya di Indonesia memang terasa, namun sejauh ini Kabupaten Kediri belum diketahui apakah terjadi kelangkaan garam ataukah tidak.Karenanya komisi D meminta Pemkab Kediri melakukan pantauan langsung.
“Sangat perlu dilakukan, ini hal serius dan sangat penting. Tidak bisa dianggab sepele dan perlu adanya tindak lanjut. Komisi kami akan berusaha ke lapangan dulu untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan garam di pasar-pasar di wilayah Kabupaten Kediri. Saya berharap kualitas garam yang ada di Kabupaten Kediri yang terbaik,” jelasnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, koordinasi lintas sektor dan lintas intansi sangat perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi keluhan keterlambatan pasokan garam dan konsumen tidak kerepotan mencari garam di Pasar.Utamanya di kalangan ibu-ibu yang memang bertugas di dapur.
“Respon masyarakat sangat tinggi adanya kelangkaan garam di beberapa daerah di Indonesia. Namun belum kita ketahui sejauh mana kondisi ketersediaan garam di pasar-pasar di Kabupaten Kediri. Yang pasti kita akan akan pantau langsung kondisi yang ada,” katanya.(tim)