Mendapatkan informasi adanya sejumlah jamaah haji yang mengeluh kehilangan barang baraan bawaan dalam tas kopernya,menjadi perhatian serius kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Karena jamaah haji yang baru pulang tersebut kehilangan Parfum, jam tangan, jubah, mukena dan air zam-zam dalam botol gallon mini.
Tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dan tidak boleh terulang kembali tahun depan. Penyelenggara haji harus lebih teliti lagi dalam memulangkan barang bawaan jamaah haji.Karena hal ini bisa menjadi bahan cerita jamaah haji saat di kampung halaman. Sebagian barang bawaan tersebut hilang saat tiba di halaman Pemkab Kediri.
Tas koper yang semula di rajut tersebut seperti terputus dan barang hilang meski tas koper tertutup. Keprihatinan ini disampaikan Muhaimin anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, pihaknya berharap ke Pemkab Kediri untuk meneliti sejauh mana kasus sejumlah barang bawaan jamaah haji yang hilang.
“Kami berharap agar pengamanan untuk pembawaan tas koper yang rajutan secara utuh diperketat di tahun tahun mendatang. Hal ini perlu perhatian serius dan tidak boleh terulang kembali, karenanya pengawalan lebih ketat dan kalau perlu dari pihak kepolisian dilibatkan dan tidak hanya di Pemkab Kediri saja,” jelasnya.
Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kediri ini banyak berharap agar hal ini menjadi pembelajaran dan dijadikan evaluasi mendalam. Dimaksudkan agar Jamaah haji yang datang ke kampong halaman tidak kecewa dengan layanan haji yang dilakukan Pemkab Kediri.
Sementara Paulo Jose Ximenes Humas Kantor Kemenag Kabupaten Kediri menyatakan selama ini tidak ada laporan masuk terkait barang bawaan dalam tas koper jamaah haji Kabupaten Kediri yang hilang. “Tidak ada laporan kehilangan terkait barang bawaan Jamaah haji Kabupaten Kediri.Semua lengkap dan tas koper yang rajutan tidak ada yang putus,” ujarnya. (tim)
