SETWAN – 84 warga Dusun Pojok Desa Bulusari Kecamatan Tarokan, Selasa (26/9) siang mengadu ke DPRD Kabupaten Kediri. Rombongan ini menggunakan tiga bus dan diterima oleh Edi Suprapto Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kediri. Edi didampingi Dodi Purwanto, Heri Gunawan, Danang Saputro, Kuswanto anggota Komisi A.
Melalui lima perwakilannya dan didampingi pengacaranya Ander Swiwi, mereka satu persatu menyampaikan keluhan ke Komisi A terkait dengan adanya isu penggusuran makam leluhur mereka yang akan dipakai untuk kepentingan pembangunan Bandara Kediri. Rombongan masyarakat ini menamakan dirinya Forum Rembug Warga Pojok Bulusari berdialog selama dua jam.
Ali Mustofa bertindak selaku juru bicara warga menjelaskan pihaknya bersama warga sejauh ini merasa gelisah terkait dengan akan dibangunya bandara di wilayah Kediri Barat. Belum ada kepastianya kapan dibangun dan makam leluhur akan digusur akan semakin membuat warga gelisah.
“Karena ketidak pastian ini dan akan adanya bandara yang akan dibangun di sekitar tempat kami bermukim bertahun-tahun inilah yang membuat kami was-was.Terlebih makam akan digusur dan menurut kami ini kuran pas karena ini adalah makam leluhur kami. Terlebih belum ada pengganti untuk makam ini,” katanya.
Sementara Edi Suprapto Ketua Komisi A menjelaskan, pihaknya mengapresiasi langkah warga Bulusari Kecamatan Tarokan yang mengadu ke dewan ini. Pihaknya akan menindak lanjuti melakukan dialog dengan berbagai pihak terkait dibangunnya Bandara Kediri di sisi barat.Sejauh ini pihaknya akan menampung kemudian dijadikan bahan rapat.
“Kami memahami apa yang disampaikan oleh warga ini. Kami terima dengan senang hati dan akan kita lakukan rapat. Ini masukan kami untuk kita tampung terlebih dulu sebelum kita jadikan bahan rapat dengan berbagai pihak yang berkompeten dengan pembangunan Bandara Internasional Kediri di wilayah Grogol dan Tarokan,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan,Bandar Udara Internasional akan dibangun di Kabupaten Kediri bagian barat. Sejauh warga sudah sering mengadu ke DPRD Kabupaten Kediri untuk mendapatkan pertimbangan dan solusi terkait makam yang akan digusur tersebut. (tim)