Setwan – Pengelolaan perikanan yang dilakukan kelompok pemberdaya ikan (Pokdakan) di Kabupaten Kediri menjadi perhatian serius Komisi B DPRD Kabupaten Kediri. Kamis (5/4) pagi, komisi B DPRD Kabupaten Kediri memantau pola pengelolaan petani ikan di beberapa lokasi seperti Plosoklaten, Wates, Kandat dan Ngadiluwih.
Empat lokasi ini dipantau karena sebagai sentra perikanan terbesar di Kabupaten Kediri dan penyumbang terbesar produksi ikan di Kabupaten Kediri. Malah produksi ikan di Kabupaten Kediri pemasok terbesar di Jawa Timur untuk jenis ikan air tawar di beberapa restoran,hotel dan rumah makan ternama di Jawa Timur.
Sudarmiko mengatakan, sejauh ini kualitas produk berbagai jenis ikan di Kabupaten Kediri bisa digunakan untuk berbagai jenis olahan makanan. Hal ini perlu mendapatkan apresiasi lebih dan Dinas Perikanan Kabupaten Kediri diharapkan terus intens melakukan pembinaan agar produksi ikan air tawar di Kabupaten Kediri meningkat.
“ Proses pengelolaan memang harus disertai pembinaan yang intensif dan berkelanjutan. Memberikan motivasi agar petani ikan bisa lebih produktif dan kreatif dalam mengelola ikan di kolamya. Pakan ikan buatan sendiri dengan arahan dari dinas terkait tentunya bisa meringankan petani ikan untuk tidak beli pakan ikan sendiri,” katanya.
Pembinaan yang intensif tentu berpengaruh pada peningkatan produksi ikan di Kabupaten Kediri. Ini bagian capaian untuk peningkatan capaian kesejahteraan perekonomian bagi petani ikan yang tergabung dalam Pokdakkan. Ini harus dipacuj agar petani ikan di Kabupaten Kediri memiliki daya saing di level nasional dan internasional.
Sementara Nur Chafid Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri mengatakan capaian produk air tawar di Kabupaten Kediri meningkat setiap tahunya. Capaian produk hasil produk perikanan tak lepas dari pembinaan intensif dari Dinas Perikanan. “Kita berharap di tahun 2018 ini meningkat lagi dibanding 2017 lalu,” katanya. (tim)