SETWAN – Razia cendekia yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Kediri berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)Kabupaten Kediri disikapi serius kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Langkah ini sebagai upaya mencegah siswa sekolah mbolos sekolah dan bertindak diluar kewajaran pelajar.
Peran orang tua, sekolah dan Disdikpora harus semakin ditingkatkan agar disiplin siswa dalam aktivitas sekolah lebih bernilai positif. Sehingga tidak lagi dicap sebagai pelajar mbolosan dan tidak serius dalam sekolah, karena siswa dianggap meremehkan orang tua yang cari uang dengan susah payah
Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri menjelaskan, harusnya pihak sekolah lebih bisa mendisiplinkan anak didiknya dalam kegiatan di sekolah. Sekolah swasta dan negeri harus sama-sama meningkatkan disiplin siswa dan mengarahkan agar tidak keluyuran usai jam sekolah.
Peran petugas Satpol PP Kabupaten Kediri yang selama ini melakukan razia pelajar perlu berkelanjutan. Karena siswa berada dilokasi luar sekolah hanya sekedar ngopi dan merokok, tentunya ini tidak dibenarkan. Sekolah harus lebih efektif dalam memajukan anak didiknya di bidang akademis dan non akademis.
“Dengan kegiatan ektra kurikuler yang padat misalnya menjadikan anak tidak lagi bermain diluar sekolah dan tetap berada di luar sekolah. Karena kegiatan ektra kurikuler juga mendorong anak lebih kreatif untuk pengembangan pribadi yang mandiri. Petugas Satpol PP Kabupaten Kediri harus semakin intensif dan jangan biarkan anak sekolah keluyuran saat jam pelajaran,” katanya.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini menambahkan pengembalian melalui sekolah usaia razia,mendata, memanggil guru atau orang tua langkah tepat untuk efek jera. Tentunya perlu sanksi akademis jika siswa sering kali membolos. Karena petugas seringkali menjaring siswa dan ternyata wajah-wajah lama.
Agung Joko Retmono Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri menjelaskan,selama ini dalam razia cendekia selalu koordinasi dengan Disdikpora Kabupaten Kediri. Yang utama mereka diajarkan budi pekerti dan moral saat proses pendataan. Mereka juga diajak untuk menghafap Pancasila dan lagu –lagu nasional.
“Dalam melakukan razia kita selalu pada koridor yang sudah kita tentukan bersama Disdikpora. Secara umum jika mereka membolos dan terjaring razia anggota akan kita data dan kita periksa tas. Kita hanya antisipasi jika mereka membawa barang terlarang atau senjata tajam,” ujarnya. (tim)