SETWAN – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri, menggelar temu Pusat Informasi dan Kunsultasi Remaja (PIK-R) dan pemilihan Duta Genre Kabupaten Kediri 2018. Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya mengkampanyekan pernikahan dini.
Cegah pernikahan dini juga upaya DP2KBP3A memerangi adanya pergaulan bebas di kalangan pelajar dan perlu mengisi kegiatan diusia muda dengan kegiatan yang positif untuk mengembangkan prestasi dan dengan duta generasi terencana memiliki misi dan visi yang jelas bagi kalangan pelajar di Kabupaten Kediri.
Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri Jumat 16/11 mengatakan, menyambut positif kegiatan yang digelar DP2KBP3A Kabupaten Kediri. Karena pembinaan terus berkelanjutan sebagai upaya mencari generasi muda Kabupaten Kediri untuk generasi emas di tahun 2045. Karenanya perlu dipersiapkan sejak dini generasi berkualitas tetap terjaga.
“Kegiatan ini merupakan jawaban dari banyaknya kasus pernikahan dini yang kerap terjadi di Kabupaten Kediri karena banyaknya kasus anak muda dibawah umur yang menikah di usia dibawah umur dan DP2KBP3A harus menciptakan generasi yang berkualitas dan prestasi menonjol di bidang masing-masing,” jelasnya.
Mundhofir menambahkan, selain kegiatan positif bagi generasi berencana Kabupaten Kediri. Namun pola ini harus berkelanjutan dan memiliki misi kedepan yang nyata dengan ketrampilan yang dimiliki oleh generasi milenial ini. Sisi lainya agar memiliki kualitas ilmu yang mumpuni perlu ada wawasan keagamaan sebagai pelengkap dalam pola hidup kedepan.
Dede Sujana Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri mengatakan pembinaan terhadap PIK-R dan Genre ini selalu berkelanjutan untuk mendapatkan generasi muda yang gemilang di masa depan. Masing-masing sekolah harus memiliki duta sekolah untuk mengkampanyekan cegah pernikahan dini.
“Kampanye lainya adalah cegah narkoba dan mendapatkan generasi yang benar-benar terencana dan memiliki masa depan yang jelas tanpa narkoba. Hari-hari selalu dipenuhi dengan kegiatan positif yang memiliki kecakapan kusus untuk masa depanya. Ini salah satu pola perencanaan pendidikan dan masa depan anak muda,” katanya. (tim)