SETWAN – Langkah tegas pelarangan dan pantauan bawang import oleh Pemkab Kediri dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bersama Diperindag Kabupaten Kediri mendapatkan apresiasi dari kalangan DPRD. Jika dibiarkan tanpa pengawasan bisa menyebabkan harga bawang merah lokal anjlok dan tidak laku dipasaran.
Harga bawang merah besar meski kualitasnya kurang bagus namun sering laku di pasaran dan menyebabkan bawang merah lokal anjlok. Pantauan yang terus dilakukan tim satgas dan pelarangan menjual bawang merah besar import ini diakui sebagai langkah tegas dan tidak main-main.
Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri menegaskan, selagi bawang merah lokal masih menguntungkan, distributor dan pedagang tidak perlu mendatangkan bawang merah import. Bawang merah lokal lebih menguntungkan petani dan pedagang di wilayah Kabupaten Kediri.
“Saya sependapat jika bawang merah import di stop dan perlu ada sanksi dari Pemkab Kediri bagi distributor nakal untuk pangan. Yang perlu tetap dipertahankan dan dikembangkan adalah meminta kepada petani bawang merah meningkatkan produktivitas pertaniannya dan hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” katanya.
Sementara Tutik Purwoningsih Ketua Satgas Pangan Kabupaten Kediri mengatakan untuk pantauan keberadaan bawang merah import dilakukan lagi di H + 3 lebaran dan keberadaan di pasar Pamenang Kediri dan pasar grosir Pare dan beberapa pasar lainya sudah tidak ada lagi. Masih ada namun di satu pedagang hanya 0,5 kilogram saja.
“Kita pastikan dalam minggu ini bawang merah import sudah tidak ada lagi di pasaran di Kabupaten Kediri. Kita berharap pada masa panen bawang merah lokal bulan depan harga bawang merah lokal semakin terangkat demikian juga harganya di pasaran juga bagus. Ini demi kesejahteraan petani bawang merah di Kabupaten Kediri,” ujarnya.(TIM)
