SETWAN – Adanya indikasi peredaran bawang merah import dan menyebar di beberapa pasar di Kabupaten Kediri menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Kediri. Dewan khawatir jika bawang merah impor besar dan harga murah ini akan berdampak buruk bawang merah lokal. Terlebih saat ini bawang merah lokal akan segera panen.
Di Kabupaten Kediri diketahui bawang merah impor di Pasar Pamenang Pare dalam jumlah 50 karung namun hingga Minggu kedua puasa tinggal 20 karung dan harganya Rp 10.000. Dari harga yang lebih rendah inilah yang menjadikan harga bawang merah lokal kalah. Sekalipun harga bawang import kualitasnya rendah dibanding lokal.
Edi Suprapto ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kediri mengatakan bawang merah import ini hendaknya harus dihentikan penyebaranya dan distributor nakal ini perlu dikenai tindakan. Karena selama ini membuat harga bawang merah lokal tidak mampu bersaing dan konsumen mencari bawang merah impor sekalipun kualitas rendah.
“Ini tidak boleh dibiarkan beredar dipasaran Kabupaten Kediri.Sudah jelas akan merusak harga pasar bawang merah lokal di Kabupaten Kediri. Saat ini menjelang lebaran dan bawang merah akan memasuki masa panen, dari sisi harga memang cukup mahal namun berkualitas hingga bisa bersaing dengan bawang merah daerah lainya,” jelasnya.
Edi menyarankan kepada petugas Satgas Pangan Kabupaten Kediri untuk melakukan pantauan dan hentikan pemasaran bawang merah import karena kondisi ini termasuk illegal. Karena bisa merusak harga pasar saat petugas sedang melakukan penstabilan harga pasar saat harga sembako naik tajam,” jelasnya.
Tutik Purwaningsih Kepala DKPP Kabupaten Kediri mengatakan, tim satgas pangan akan menarik dan meminta penjual untuk mengembalikan bawang merah di distributor. Karena kualitas dan harga memang dibawah standar. Karenanya dalam minggu ini Satgas pangan akan melayangkan surat pada pedagang,pengecer dan distributor.
“Kita akan hentikan peredaran bawang import di pasar pasar di Kabupaten Kediri. Karena selain harga murah dan kurang diminati ternyata hasil akhir bisa merusak pasar beberapa kumunitas harga di Kabupaten Kediri,” katanya.(TIM)