SETWAN – Kalangan DPRD Kabupaten Kediri meminta Pemkab Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri melakukan pantauan sawah di musim kemarau. Ini antisipasi serangan hama fuso yang sering terjadi saat memasuki musim kemarau yang dinilai sangat panjang.
Komisi B DPRD Kabupaten Kediri menilai perlu ada langkah antisipasi terkait hal ini. Karena jika musim kemarau tanpa ada solusi untuk lahan padi yang terjadi kekeringan dan ancaman fuso akan berakibat menurunya kualitas hasil pertanian di Kabupaten Kediri utamanya sawah yang ditanami padi.
Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri mengatakan penting dilakukan agar petani tidak merugi dan kualitas hasil panen tetap tinggi. Pemungsian sumor bor juga tetap diberlakukan agar padi yang dipanen tetap bernilai tinggi. Karena selama musim kemarau petani bukan pemilik sawah dan pemilik sawah menggunakan diesel untuk mengairi sawah.
“Perlu berkelanjutan pantauan setiap waktu dan evaluasi yang mendalam. Sehingga nantinya hasil pertanian di Kabupaten Kediri tetap stabil dan ini berpengaruh pada stok pangan di Kabupaten Kediri. Karenanya upaya evaluasi mengurangi serangan fuso dan hama wereng tetap dipertahankan utamanya harus bersinergi dengan dengan gabungan kelompok tani (gapoktan),” jelasnya.
Sementara Anang Widodo Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri saat ini timnya sedang melakukan pantauan langsung luas sawah yang terserang hama fuso akibat musim kemarau. Tentunya hama fuso tidak bisa dibiarkan begitu saja dan kawasan tanam padi yang saat ini memasuki panen hampir tersebar di wilayah Kabupaten Kediri.
“Masih kita lakukan pendataan saat musim kemarau seperti sekarang di daerah rawan serangan hama fuso di Kabupaten Kediri. Kami terus bersinergi dengan Gapoktan di Kabupaten Kediri dengan harapan sawah petani tetap mengahasilkan panenan padi yang maksimal,” ujarnya.(TIM)
