SETWAN – Membludaknya pengunjung kawasan wisata di Kabupaten Kediri di musim lebaran Iedul Fitri 1140 H menjadi perhatian khusus kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Hal ini disebabkan selama musim libur lebaran ini tercatat kawasan wisata di Kabupaten Kediri utamanya pengunjung Gunung Kelud mencapai 18.000 orang.
Tak kalah dengan Gunung Kelud, beberapa destinasi lain juga menyedot perhatian, diantaranya Sumber Ubalan, area wisata Besuki, Pemandian Corah, Candi Surowono dan wisata Sumber Podang. Pada periode 5-9 Juni 2019, jumlah pengunjung kawasan wisata Gunung Kelud mencapai 18.326 orang.
Sumber Ubalan 4.230 orang, Besuki 4.081 orang, Corah 872 orang, Surowono 533 orang dan Sumberpodang sebanyak 1.387 orang. Total pengunjung pada lima hari libur lebaran tersebut tercatat 29.429 orang. Sedangkan untuk kawasan SLG, rata-rata setiap hari dikunjungi 5.000 orang.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kediri, pada libur lebaran periode 5-9 Juni 2019, pendapatan obyek wisata Gunung Kelud mencapai Rp. 206.933.000, Sumber Ubalan Rp. 32.745.000, Besuki Rp. 32.071.000, Corah Rp. 4.219.000, Surowono Rp. 2.315.000, dan Sumberpodang Rp. 3.865.000.
Adi Suwignyo Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri mengatakan, pengembangan infrastuktur pariwisata dan fasilitas penunjang area wisata yang dilakukan selama ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Harapannya kedepan dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke wisatawan yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan warga.
“Meningkatnya kunjungan wisatawan tentu diharapkan memberikan multiplier effect. Selain meningkatnya PAD, sektor perekonomian masyarakat pun diharapkan meningkat, terutama dengan tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor ekonomi kreatif yang mendukung sektor pariwisata,” katanya.
Sementara Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri Pemkab Kediri tetap melakukan terobosan dan kreasi pengembangan wisata di Kabupaten Kediri. Anggaran tidak sepenuhnya di satu kawasan wisata saja namun bisa menyebar di seluruh kawasan wisata andalan di Kabupaten Kediri.
“Jadinya merata dan bisa menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata. Jangan lupa juga peran masyarakat disekeliling kawasan wisata harus bisa sinergi dengan membangkitkan perekonomian kreatif yang ada. Karena pemberdayaan ekonomi kreatif bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat secara ekonomi,” jelasnya.
Pengembangan kawasan wisata harus seiring dengan pemberdayaan wisata aneka kuliner dan cindera mata. Karena pembinaan terhadap sektor kuliner dan cindera mata harus semakin intens dan memiliki capaian produktivitas dan kreativitas. Masyarakat mendapatkan penghasilan dan pengunjung mendapatkan cindera mata atau jajanan khas Kabupaten Kediri.
“Karenanya saya mendukung sinergi antar Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait melakukan pembinaan dan pelatihan berkelanjutan untuk pelaku UMKM di Kabupaten Kediri. Dengan tujuan hasil karya ataupun olahan produk UMKM Kabupaten Kediri bisa dijadikan oleh-oleh dan bermanfaat bagi pengunjung luar daerah atau manca,” imbuhnya.(TIM)