SETWAN – Dalam sebulan terakhir petugas Satpol PP melakukan razia anak jalanan,gelandangan pengemis dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kediri. Yang menjadi perhatian dewan adalah semakin maraknya anak jalanan dan anak punk yang ternyata ada banyak pelajar yang masih aktif sekolah.
Kondisi ini diharapkan bisa dikurangi dengan seringnya ada razia anak jalanan dan anak punk di Kabupaten Kediri. Pengaruh jalanan nampaknya semakin menggiurkan bagi kalangan pelajar di wilayah Kabupaten Kediri. Hal ini tentunya memprihatinkan karena mereka hadir dari keluarga broken home.
H.Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri meminta Satpol PP berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk memilahkan pelajar dan yang bukan pelajar. Mundofir menyarankan agar pelajar bisa dibina oleh kedua intansi tersebut untuk tetap kembali ke sekolah sesuai umur dan klas.
“Hendaknya diupayakan yang pelajar dikembalikan ke orang tuanya dengan harapan bisa sekolah lagi. Karena mereka masih usia sekolah dan masih panjang masa depanya. Hidup di jalanan harusnya bukan pilihan bagi pelajar yang tentunya latar pendidikan akademis lebih bagus masa depanya,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini banyak berharap totalitas dan semangat kedua intansi bisa memberikan pencerahan kepada pelajar yang masuk dalam komunitas yang tidak jelas arahnya dan bisa menghapus masa depan pelajar. Pemerintah punya hak untuk mengarahkan dan mendidik mereka agar lebih terarah dan fokus pendidikanya.
Agung Joko Retmono Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri mengatakan pihaknya sudah berupaya memilah dan memilih anjal yang melibatkan pelajar. “Namun setelah dibina dan dikembalikan ke orang tua atau sekolah lagi. Mereka tidak fokus ke pelajaran dan memilih jalanan sebagai jalan hidupnya,” ujarnya.(TIM)