SETWAN – Kebijakan Disdik Kabupaten Kediri tidak menggelar Ospek dan diganti dengan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) disikapi serius Komisi D DPRD Kabupaten Kediri. Karena hal ini lebih mendidik dan membuat siswa baru melakukan penyesuaian lingkungan sekolah barunya dengan baik pula.
Konsep MOPDB ini dinilai lebih bijak dan tidak mengajak siswa senior berperan dalam proses kegiatan MOPDB. Peran guru lebih dominan dan memberikan wawasan pembelajaran baru dilingkungan sekolah tersebut. Wawasan kebangsaan akan dijadikan pembelajaran untuk rasa nasional tinggi dikalangan siswa baru.
- Mundofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri menyampaikan dibanding ospek dan mengarah pada kegiatan fisik MOPDB ini lebih dinamis sifatnya dan memudahkan siswa baru berkumunikasi dengan guru dan wali klas. Diprogram ini siswa dikenalkan suasana baru yang lebih mengarah pada program keilmuan. Terlebih siswa baru yang masih perlu wawasan baru.
“Ini bisa dijadikan pembelajaran dan berkelanjutan dan harus lebih positif kegiatan kepramukaan,baris berbaris dan organisasi. Perlu terus dipertahankan pola pembelajaran seperti ini secara intens.MOPDB harus menjadikan murid memiliki rasa percaya diri bukan rasa takut yang diciptakan seperti dalam opspek yang dilakukan oleh senior,” jelasnya.
Sujud Winarko Kepala Disdik Kabupaten Kediri mengatakan, tidak adanya Ospek untuk siswa baru merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan lebih banyak pembelajaran kepada siswa baru yang disebut MOPDB. Jika nantinya konsep MOPDB ini disalah artikan dan tetap mengenalkan siswa baru dengan ploncoan maka sekolah akan ditindak tegas.
“Sudah tidak masanya lagi untuk siswa baru dilakukan Ospek dan lebih banyak dilakukan MOPDB. Tentunya akan memberikan wawasan baru dan menambah kecakapan baru siswa selama belajar di sekolah dan memacu prestasi belajar.Program ini juga membangkitkan semangat siswa untuk belajar mandiri,” ujarnya.(TIM)