SETWAN – Hingga sejauh ini warga di wilayah Maesan Kecamatan Mojo masih hangat membicarakan keberadaan limbah plastik yang diduga beracun. Limbah tersebut diduga beracun dan menjadi perhatian serius kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Sejatinya limbah plastik beracun tersebut untuk mempertebal tanggul yang ambrol.
Kondisi plastik limbah tersebut memang diduga beracun dan sangat mengganggu kesehatan warga sekitar. H.Mudhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri meminta kepada Pemkab Kediri untuk mengantisipasi plastik beracun tersebut agar tidak menjadi permasalahan serius dikemudian hari.
“Ini perlu disikapi serius agar tidak menjadi masalah kesehatan warga yang serius. Perlu ada penulusuran lebih mendalam darimana asal plastik limbah yang diduga beracun yang dikeluhkan warga ini. Kita akan mengetahui sebenarnya maksud apa plastik limbah beracun tersebut ditampung ditempat tersebut,” ujarnya.
Mundhofir meminta Pemkab Kediri utamanya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri serius menangani kasus yang tergolong serius ini. Perlu ada pemeriksaan kesehatan utamanya jika warga terjadi sesak nafas atau inspeksi saluran pernafasan (Ispa) ataupun jika terjadi gatal-gatal.
“ini hal yang serius menyangkut kesehatan masyarakat. Warga sekitar perlu diberi sosialisasi dan pengertian tentang akibat jarak waktu tertentu terkait limbah beracun. Kondisi ini harus direspon cepat dan harus tidak terjadi korban,” ujarnya.
Sementara Puthut Ilham Subekti Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri mengakui sudah melakukan langkah dengan memantau kondisi lingkungan yang ada. DLH juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri utamanya Puskesmas Mojo melakukan pemeriksaan dan sosialisasi adanya dugaan limbah beracun.
“Kita sudah lakukan koordinasi dengan perangkat desa dan Puskesmas Mojo untuk melakukan pemeriksaan warga sekitar tempat limbah beracun. Terkait apakah hal ini ada unsure racunya masih dalam penelitian lab dan kasusnya sedang dalam penyelidikan petugas Polres Kediri Kota,” katanya.(tim)