SETWAN – Kondisi jembatan Kras di jalur nasional Kediri-Tulungagung yang ambles menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Kediri. Sudah dua kali kondisi jembatan ini ambles dan belum ada renovasi dari dinas terkait di Pemkab Kediri yang bersinergi dengan dinas PUPR Propinsi atau pusat.
Amblesnya jembatan ini mulai dirasakan pengguna jalan dan diketahui warga. Hendaknya ditindak lanjuti serius karena arus kendaraan saat Natal dan Tahun Baru volumenya meningkat. Bisa jadi karena kondisi jembatan yang tidak mampu menahan beban muatan yang setiap hari ribuan kendaraan melintas.
Antok Prapugka Jaya Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kediri sangat berharap Pemkab Kediri bersinergi dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Propinsi Jawa Timur dan Kementerian PUPR karena hal ini jalur nasional yang perlu diperhatikan dan sangat penting artinya untuk tranpotasi nasional.
“Ini hal yang sangat serius dan perlu diperhatikan untuk kepentingan transpotasi antar kota dalam propinsi (AKAP) di Kabupaten Kediri. Jika hanya ditambal kemudian tanpa adanya perubahan bisa dipastikan jembatan penghubung Kediri-Tulungagung rawan putus. Apalagi saat ini menyambut tahun baru dan tidak dianggap enteng,” ujarnya.
Ditambahkan Antok sudah seharusnya ada langkah dari Pemkab Kediri berkoordinasi dengan pihak terkait dan dewan mendorong untuk solusi di jembatan terpenting diantara Kediri-Tulungagung ini. Perlu dipikirkan sekarang bagaimana pula pengalihan arus lalu lintas dalam kondisi jembatan rawan putus ini.
“Kami sarankan agar proses pengalihan kendaraan jika jembatan ini direnovasi perlu ada pemikiran yang jernih. Karenanya perlu penataan yang benar jika kondisi jembatan jalur nasional lebih dipkirkan lagi untuk proses pembangunanya,” imbuhnya.
Ir.Irwan Chandra kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, saat ini masih berkoordinasi dengan dengan lintas intansi di Pemkab Kediri dan mengusulkan kepada dinas PUPR Propinsi Jawa Timur dan pusat agar bisa berjalan dengan normal dan tidak bermasalah di kemudian hari. Volume kendaraan saat Natal dan Tahun Baru arus lalu lintas di jalur Kediri-Tulungagung volumenya semakin tinggi. Utamanya untuk kendaraan truk kontainer dengan tonase besar.
“Kami sudah laporkan ke PUPR Pusat dan propinsi terkait dengan amblesnya jembatan di wilayah Kras Kabupaten Kediri. Tentunya hal in I penting karena harus bersinergi dalam soal penataan kondisi jembatan saat ini. Kami melihat pengaturan arus lalu lintas dengan buka tutup untuk menjaga agar kendaraan yang melintas tetap aman,” ujarnya.(tim)