SETWAN – Langkah Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kediri dalam operasi pasar di empat wilayah menjadi perhatian serius Komisi A DPRD Kabupaten Kediri. Hal ini sebagai upaya meringankan beban warga saat harga sembako di pasar naik jelang Natal dan Tahun Baru.
Secara ekonomi dan kesejahteraan warga harus bisa terpenuhi dengan kualitas makanan yang baik. Karenanya H. Murdi Hantoro Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kediri meminta kepada Disperindag dan timnya untuk mempertimbangkan soal harga sembako yang dijual di operasi pasar.
Operasi pasar yang digelar di Joho, Pagung, Kedawung, Kraton harus memberi dampak positif bagi warga dengan harga yang berbeda dengan dipasaran. Jelang Natal dan Tahun Baru harga sudah pasti naik dan hal ini rutin terjadi. Sehingga daya beli masyarakat menurun karena tingginya harga.
“Kita setuju adanya operasi pasar oleh tim Disperindag Kabupaten Kediri. Namun harga yang beda tidak melupakan kualitas barang yang dijual dengan artian kualitas barang sembako yang terjual harus tetap bagus seperti dipasaran. Hingga warga yang menjual tidak kecewa dengan barang yang sudah dibeli” ujarnya.
Drh. Tutik Purwaningsih Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kediri operasi pasar dilakukan jelang Natal dan Tahun Baru. Hal ini untuk menjaga stabilitas pangan dan Disperindag berkoordinasi dengan DKPP, Satgas Pangan, Bagian Ekonomi dan Bulog untuk pelaksanaan Operasi pasar ini. Operasi pasar dilakukan di daerah yang distribusi pangan kurang maksimal.
“Hal ini untuk ketahanan pangan selain ketersediaan bahan pangan juga terkait dengan distribusi pangan. Adapun komuditas yang ada di operasi pasar ini diantaranya beras dengan harga Rp 9000 per kilogram, minyak goreng Rp 15.000 per kilogram, telur 22.000 per kilogram, gula pasir Rp 12.000 per kilogram dan tepung terigu Rp 8000 per kilogram” ujarnya.
Sembako yang terjual di operasi pasar di Desa Joho adalah Beras 120 kilogram, gula 3 kilogram, minyak goreng 4 liter dan telur ayam 24 kilogram. Operasi pasar dimulai Selasa (10/12) di Desa Joho Kecamatan Semen. Operasi pasar kedua, Rabu(11/12) di Desa Pagung Kecamatan Semen.
Operasi pasar ketiga dilaksanakan Senin (16/12) Balai Desa Kedawung Kecamatan Mojo. Operasi Pasar keempat Selasa (17/12) di Balai Desa Kraton dan kelima dilaksanakan Rabu (18/12) pagi di Balai Desa Kranding Kecamatan Mojo.
Tutik menambahkan operasi pasar ini harganya memang variatif. Sembako dalam operasi pasar ini harganya tentu beda dengan harga pasaran. Jika dalam lima kali operasi pasar ini kemungkinan masih ada kenaikan harga pasar dan ketidak cukupan kebutuhan, akan diadakan operasi pasar lagi. Karenanya koordinasi terus berkelanjutan.
Disperindag bersama tim dari Bulog berusaha melihat kondisi pasar dan ini akan berkelanjutan untuk operasi pasar. Nantinya tim Satgas Pangan di menjelang akhir Desember akan pantau soal harga di pasar. Dengan maksud mengetahui harga pasar dan dilakukan evaluasi mendalam.
“Kami bersyukur dalam operasi pasar yang kami gelar ini mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Karenanya kami siapkan bahanya lebih dari cukup dan warga tidak perlu repot membeli ke pasar. Warga juga tidak perlu khawatir karena ketercukupan dan ketersediaan stok pangan dan produk peternakan di Kabupaten Kediri mencukupi” jelasnya.
Dijelaskan Tutik, peran satgas pangan dan DKPP berkelanjutan melakukan pantauan pasar ke beberapa pasar di wilayah Kabupaten Kediri. Ini sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan operasi pasar karena jelang Natal dan Tahun Baru harga sembako dan lainya seringkali naik.(tim)
