SETWAN – Sepuluh hari siswa libur sekolah dan bertepatan dengan akhir tahun. Hendaknya Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri perlu memberikan penjelasan, bahwa siswa tidak sekedar berlibur saja namun tetap memiliki kegiatan di sekolah sekalipun hanya waktu dua jam. Ini dimaksudkan agar anak tidak berlama-lama main game dan kegiatan yang hanya main-main.
Hal ini disampaikan H. Mundhofir Ketua Komisi D yang membidangi pendidikan, karenanya peran orang tua juga penting untuk tetap memberikan motivasi pada anaknya agar tetap memiliki semangat belajar tinggi. Tidak terlalu konsentrasi dengan permainan gaget yang membuat anak malas bergaul dan lupa permainan tradisi.
Politisi Senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri ini menambahkan, siswa tidak terlalu tergantung dengan permainan di gaget sehingga waktunya tersita untuk dunia maya. Boleh saja bermain game namun hendaknya punya waktu tersendiri dan utama tidak lupa bersosialisasi dengan lingkungan.
“Memang liburan waktunya istirahat di rumah dan hendaknya bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Karenanya peran orang tua dan guru harus lebih reaktif dalam mengajak anak untuk kreatif dibidangnya demi pengembangan pribadi lebih baik dan peningkatan ibadah sehingga tidak terlalu kecanduan gadget,” ujarnya.
Sementara Sujud Winarko Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri mengatakan, selama liburan memang hak siswa untuk bermain. Namun di sekolah selama liburan juga menyiapkan banyak kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan hanya berlangsung dua jam agar anak tidak terlalu vakum selama liburan.
“Sekolah masih menyiapkan kegiatan ektra berupa tari, teater, pramuka, vocal group dan olahraga. Tidak bermaksud mengekploitasi siswa saat musim liburan sekolah, namun kegiatan liburan ada kegiatan adalah hal yang positif dan mendukung siswa lebih kreatif. Hanya saja tergantun si siswa ikut di kegiatan yang mana,” katanya.(tim)
