SETWAN – Peringatan Hari Anti Kurupsi Sedunia diperingati di Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri Senin (9/12) pagi. Hadir di acara ini Bupati Kediri Dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Mohamad Rahmadi Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Wasis Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PDI-Perjuangan dan jajaran Forkompimda Kabupaten Kediri.
Kehadiran Wasis mewakili Dodi Purwanto Ketua DPRD Kabupaten Kediri yang berhalangan hadir. Wasis mengapresiasi kegiatan ini sebagai momentum pemberantasan korupsi. Karenanya sinergi Pemkab Kediri dan kejaksaan negeri Kabupaten Kediri terus berkelanjutan. Memberantas korupsi sangat penting untuk kemajuan pembangunan.
Seriusnya Kejaksaan negeri Kabupaten Kediri menjadi perhatian tersendiri bagi Wasis. Karena kejaksaan juga melakukan pendampingan terhadap kucuran dana desa di Kabupaten Kediri yang rawan penyelewengan. Dengan kehadiran petugas kejaksaan di masing-masing desa dan OPD tentu masalah keuangan tidak main-main.
“Kami mengapresiasi kegiatan peringatan ini terlebih dengan harapan Kediri bebas dari korupsi. Tentunya dengan kerja keras pengendalian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap anggaran yang sesuai peruntukkanya untuk kepentingan masyarakat. Adanya pembelajaran kalangan siswa untuk cegah dan penangananan korupsi perlu ditindak lanjuti,” ujarnya.
Politisi senior PDI-Perjuangan Kabupaten Kediri berharap banyak kalangan muda Kabupaten Kediri yang peduli dengan pemerintahan Kabupaten Kediri dengan zona bebas korupsi. Pemberantasan korupsi perlu dilakukan dengan maksud agar keuangan negara utuh dan tidak muspro.
Mohamad Rahmadi Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri mengatakan selama ini Kejaksaan serius menangani kasus korupsi di Kabupaten Kediri dan mengamankan uang senilai Rp 700 juta dari tiga kasus berbeda di lingkup intansi Pemkab Kediri. Karenanya pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu harus ditegakkan.
“Kita serius menangani kasus-kasus korupsi dan satu yang siap disidangkan. Kita mengingatkan kepada kepala desa dan perangkat desa dalam mengelola keuangan agar tranparan dan sesuai dengan peruntukkanya. Anak SMP/Mts juga kita ajak untuk mengetahui pola penanganan korupsi dan mengajak lomba cerdas cermat,” katanya.(tim)
