SETWAN – Pengelolaan sampah di Kabupaten Kediri belum sepenuhnya ditangani maksimal untuk penampungan sementara. Harus ada alternative lainya untuk penempatan sampah di Kabupaten Kediri yang sehari bisa mencapai 1 ton lebih dalam dua kontainer. Karenanya perlu pemikiran baru untuk lokasi yang lebih representatif.
Dinas Lingkungan Hidup juga diminta untuk lebih sering mengkampanyekan soal penanganan sampah plastik di Kabupaten Kediri. Dengan harapan sampah plastik bisa dikendalikan dan tidak menumpuk di berbagai tempat. Mengingat sampah plastik paling sulit untuk terurai.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri di ruang rapat Komisi III DPRD Kabupaten Kediri. Selanjutnya DLH juga diminta mengevaluasi penggunaaan dan penyerapan anggaran selama tahun 2019.
Antox Prapungka Jaya Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri berharap kedepanya penataan, pengelolaan dan penggunaan anggaran bisa dimaksimalkan dengan baik dan sesuai peruntukkanya. Harus ada terobosan baru untuk penempatan sampah agar tidak mengganggu masyarakat.
“Kampanye bebas sampah plastik dan sampah secara umum harus berkelanjutan. Ini demi masa depan Kabupaten Kediri yang lebih tertata dengan indah,nyaman dan bebas dari sampah plastik. Bebas polusi sampah dambaan semua warga, karenanya kami berharap ke DLH bisa menanggulangi dan mengelola sampah dengan benar,” ujarnya.
Sementara Puthut Agung Subekti Kepala DLH Kabupaten Kediri menjelaskan, sejauh ini pengelolaan sampah plastik kering dan basah ditempatkan tersendiri. Terkait perluasan Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah akan diperluas karena saat ini kapasitasnya sudah over load.
“Sedangkan pengelolaan sampah di jalan raya Wates sudah dimaksimalkan dengan mengolah sampah menjadi pupuk. Demikian pula pengelolaan sampah plastik kita maksimalkan dan setiap intansi pemerintah hingga sekolah kita minta untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menempatkan sampah plastik ditempatnya. Petugas akan mengambilnya,” katanya.(tim)