SETWAN – Memasuki musim penghujan dengan curah hujan intensitas tinggi dan Kabupaten Kediri banyak kawasan rawan longsor menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Kabupaten Kediri. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Komisi III meminta untuk mulai petakan dan pantauan kawasan langganan tanah longsor.
Masing-masing di Mojo di wilayah Ngetrep,Blimbing dan Petungroto. Di Semen di Desa Kanyoran,Selopanggung dan Pagung. Sementara di Banyakan di wilayah Parang dan Tiron. Sedangkan di Grogol di Dusun Kalibago Desa Kalipang dan beberapa dusun di kaki gunung Wilis di wilayah Kecamatan Tarokan. Untuk wilayah di kaki Gunung Kelud di wilayah Kecamatan Kandangan, Kecamatan Puncu,Kepung dan Ngancar.
Antox Prapungka Jaya Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri berharap Pemkab Kediri memetakan dengan serius adanya kerusakan jika benar-benar terjadi longsor yang sudah langganan setiap tahunya. Ini perlu dilakukan demi kebersamaan dan kenyamanan warga yang bermukim di kawasan kaki Gunung Wilis dan Gunung Kelud.
“Memang hal yang perlu dilakukan secara intens mengantisipasi adanya bencana tanah longsor ini. Ini upaya mencegah terjadinya bencana tanah longsor yang terus berkelanjutan di wilayah Kabupaten Kediri yang tentunya berdampak terhadap bangunan yang ditempat warga,” jelasnya.
Slamet Turmudi Kepala BPBD Kabupaten Kediri menyampaikan pantauan ini bermaksud mengedukasi ke masyarakat jika hujan lebih dari tiga jam di wilayah yang rawan longsor hendaknya perangkat desa dan Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) di masing-masing wilayah mengajak warga untuk waspada.
“Karena kawasan yang sudah kita petakan ini seringkali rawan longsor setiap kali musim penghujan tiba. Intensitas hujan saat ini dinilai tinggi disertai petir. Karenanya perangkat desa kami himbau juga siapkan kantor desa untuk sementara tempat mengungsi jika terjadi tanah longsor,” ujarnya.
Ditambahkan Slamet,edukasi ini dilakukan BPBD Kabupaten Kediri bersama TSBD berdasar pengalaman tahunan yang terjadi. Karena warga yang bermukim di kaki bukir Wilis dan Gunung Kelud seringkali lahanya longsor. Memang sejauh ini tidak ada korban jiwa namun menjaga kemungkinan yang terjadi adalah hal yang terbaik.
‘Kita bersama-sama mengedukasi warga dan jika suasana seperti saat ini perangkat desa dan TSBD siaga penuh dib alai desa sebagai posko siaga bencana. Kita juga pantau kawasan rawan banjir di beberapa desa di Banyakan,Grogol dan Tarokan,” katanya.(tim)