SETWAN – Komisi I DPRD Kabupaten Kediri menilai langkah Pemkab Kediri memberikan insentif guru tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup kerja Dinas Pendidikan dan Pemkab Kediri perlu disikapi bijak dan teliti. Dimasa Pandhemi ini Pemkab Kediri menyiapkan anggaran senilai 13,6 milliar dan ini akan dibagikan secara merata.
Jumlah GTT di Kabupaten Kediri berjumlah 6000 lebih dan sudah ada 500 orang yang menerima. Di bulan April Dinas Pendidikan akan memberikan kepada GTT secara merata. Polanya harus diperjelas dan menjadi realitas dan jangan sampai terjadi iri untuk satu dan lainya dan mereka memang perlu ada langkah positif untuk peduli pada mereka.
H.Murdi Hantoro Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri menilai ini bentuk apresiasi Pemkab Kediri terhadap GTT di Kabupaten Kediri,mengingat GTT/PTT selama ini memberikan kontribusi lebih selama mengajar. Jadi Pemkab Kediri harus merealisasikan kondisi seperti hal tersebut dan tidak sekedar janji.
“Selama ini GTT mendapatkan honor dari sekolah tempat mengajar dibawah standart. Karena honor yang kurang inilah ada saja guru honorer yang nyambi pekerjaan lainya untuk menambah penghasilan bagi peningkatan ekonomi keluarganya. Kalaupun ada dana insentif dari Pemkab Kediri tentu hal ini sangat disyukuri”,katanya.
Ditambahkan Murdi dengan anggaran sebesar 13,6 milliar inilah pembagian secara merata dilakukan dan semua pastinya akan didapatkan. Sekalipun insentif awal sudah terbagikan untuk 500 GTT/PTT dan ini bisa membantu kelancaran GTT/PTT di masa Pandhemi Covid 19. Karena nilai rupiah di masa Pandhemi sangat berarti bagi mereka. Sudah waktunya Pemkab kediri perhatikan nasib GTT dan PTT ini
Sujud Winarko Kepala Disdik Kabupaten Kediri mengatakan anggaran yang disiapkan untuk GTT/PTT di lingkup Disdik Kabupaten Kediri besar. “Kita akan sampaikan di bulan April dan ini merupakan bagian penyejahteraan GTT/PTT. Adapun penempatan PPPK sudah sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku,” ujarnya.(tim)