SETWAN – Mengacu pada perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya bahwa seminggu kedepan hujan deras engan intensitas tinggi disertai putting beliung dipahami sebagai hal yang serius oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri. Karena dampak bencana di masa Pandemi membuat warga semakin was-was.
Komisi IV berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri melakukan pantauan serius adanya anggapan. Kabupaten Kediri selama ini masuk wilayah rawan bencana multi Hidrometrologi. Hal ini dinilai nyata karenanya dewan berharap BPBD beri edukasi warga terkait kebencanaan.
H.Mundhofir menilai persebaran hujan intensitas tinggi akan terjadi di seluruh wilayah Kabupaten di Jawa Timur termasuk Kabupaten Kediri minggu ini jika mengacu pada perkiraan BMKG Surabaya. Terlebih di musim Pandemi Covid 19 ini, warga juga tetap menerapkan prokes dengan ketat dan waspada bencana Hidrometrologi total.
“BPBD senantiasa edukasi warga senantiasa hati-hati dan waspada dalam bepergian atau aktivitas sehari-hari. Hindari berteduh di pohon besar dan hendaknya menyesuaikan kondisi seperti Pandemi Covid 19, lebih baik di rumah kurangi aktivitas dan keluar rumah hanya perlunya saja.Jika terjadi bencana tentunya dampak material dan pyskologis akan terjadi hingga terjadi perubahan ekonomi,” katanya.
Mundhofir mencontohkan putting beliung disaat hujan deras sudah di awali di Kabupaten Kediri. Minggu (21/2) siang lalu dan sebelumnya banjir bandang dan tanah longsor terjadi. Sejumlah wilayah di Mojo seperti Desa Kranding,Maesan,Ploso,wilayah Kras,Kandat dan Ringinrejo langganan bencana.
“Edukasi dan sosialisasi bahaya cuaca ektrem Hidrometrologi ini berkelanjutan ke warga dengan harapan mencegah terjadinya korban jiwa. Jika ada bencana hendaknya warga segera hubungi perangkat desa dan petugas penanggulangan bencana agar segera mendapatkan pertolongan,” imbuhnya,(tim)