SETWAN – Turunnya harga telur hingga Rp 17.000 per kilogram dan naiknya harga pakan ternak saat ini menjadikan kebingungan sebagian peternak di Kabupaten Kediri. Karenanya Pemkab Kediri dalam hal ini dinas terkait sangat perlu lakukan pantauan. Karena hal ini menyangkut keberlangsungan peternak unggas di Kabupaten Kediri.
Dalam masa reses yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Kediri banyak peternak mengeluhkan tingginya harga pakan ternak dan harga telur saat ini yang turun drastic. Sehingga hal ini menjadi tidak seimbang antara harga kebutuhan pakan ternak dengan telur yang akan dijual peternak.
Widyo Harsono Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kediri sangat berharap ada solusi dari Pemkab Kediri untuk membantu keberlanjutan peternak unggas agar tidak bangkrut. Karena produksi telur di Kabupaten kediri termasuk lumbung telur Jawa Timur dan nasional.Karenanya patut kiranya dibantu cari soslusi.
Harsono menambahkan, saat masa reses di masa Pandemi Covid 19 bagi anggota DPRD Kabuparten Kediri keluhan masyarakat menjadi sangat komplek dan rentan terjadinya penurunan kualitas produksi telur unggas di Kabupaten Kediri. Peternak sangat berharap adanya keseimbangan harga telur dan pakan ternak.
“Bisa jadi ini menjadi catatan tersendiri saat anggota DPRD Kabupaten Kediri menjalani reses di masa Pandemi Covid 19 selama satu tahun terakhir. Namun diupayakan dalam kondisi seperti saat ini, kita harapkan peternak tetap mengedepankan protokoler kesehatan ketat. Ini upaya cegah Covid 19 dikalangan peternak unggas di Kabupaten Kediri,”katanya.
Harsono berharap kedepanya peternak unggas di Kabupaten Kediri tetap survive dan tahun bisnis peternakan terberat karena Pandemi Covid 19. Kiranya sangat penting juga dilakukan monitoring dan evaluasi untuk peternakan unggas di Kabupaten Kediri agar bisa lebih berkembang jika Covid 19 berakhir.(tim)
