SETWAN – Komisi II DPRD Kabupaten Kediri mengapresiasi tingkat capaian pembudi daya ikan hias di Kabupaten Kediri di masa Pandemi Covid-19 tahun 2021. Sekalipun di masa sulit,namun mereka tetap produktif dan esksis di tingkat nasional dalam capaian produksi ikan hias. Hal ini menambah tingkat perekonomian pembudi daya ikan hias.
Komisi II juga mendukung langkah Dinas Perikanan Kabupaten Kediri yang membina dan mendampingi pembudi daya ikan hias di Kabupaten Kediri. Hingga produksi ikan hias di sentra produksi ikan hias di Kabupaten Kediri secara jumlah dan ekonomisnya meningkat. Seperti ikan cupang produksinya mencapai 110.411.000, nilai ekonomis Rp 49.685.085.000 dan target tahun 2021 mencapai 111.200.000.
Widyo Harsono Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kediri mendapatkan informasi bahwa produksi Koi 72.159.000 dengan nilai ekonomis 288.636.000.000 dan target 81.700.000, Komet jumlah produksi 77.950.000, nilai ekonomis 31.180.000.000 dan target produks 79.500.000. Sedangkan ikan Plati 25.717.000, nilai ekonomis 6.429.250.000 dan target produksi tahun 2021 mencapai 27.100.000.
“Sementara ikan Gapi jumlah produksi 8.685.000 dengan nilai ekonomis 3.474.160.000 target capaian 2021 adalah 8.750.000, ikan Moly jumlah produksi 8.343.000,untuk nilai ekonomisnya 2.131.750.000 dengan target 8.600.000, produksi ikan manvis mencapai 6.719.000,nilai ekonomis 4.031.400.000 dan capaian target 8.510.000 ekor,” katanya.
Ditambahkan Harsono, dengan capaian yang meningkat dan berkelanjutan ini,bukan tidak mungkin produksi ikan hias Kabupaten Kediri unggul di tingkat nasional. Harsono berharap Dinas Perikanan terus melakukan pendampingan dan pembinaan sehingga capaian produksi setiap tahunya meningkat.
Nur Chafid Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri optimis produksi ikan hias di Kabupaten Kediri bisa lebih berkembang. Jumlah ikan berkembang karena pembudidayaan ikan hias terus bertambah. Terlebih sekarang penjualanya meningkat selama pandemi covid- 19 meningkat karena dan banyak orang bekerja dari rumah.
“ Kita harapkan pembudidaya ikan cupang selama cuaca ektrem di musim kemarau basah ini tetap memperhatikan kondisi ikan yang dikolam atau aquarium untuk memperhatikan kadar air dan suhu. Perubahan cuaca bisa juga menyebabkan pola makan ikan. Karenanya pembudidaya perlu memperhatikan semua hal yang terkait dengan kondisi kolam dan kondisi ikan,” katanya.
Chafid menambahkan, memperhatikan kondisi air dan kolam penting karena menyangkut kesehatan ikan dan mempengaruhi nilai kualitas dan penjualan ikan hias. Jika ada satu ikan yang sakit,hendaknya segera dipisah agar tidak menular ke lainya.Untuk menahan panas perlu ada paranet diatasnya.
“Agar kualitas air tetap terjaga,air di kolam dibersihkan setiap tiga hari sekali. Ini dengan maksud sisa makanan yang di dasar kolam tidak menyebabkan kolam kotor yang nantinya bisa berpengaruh pada kualitas ikan yang dipelihara. Pembudidaya hendaknya bisa kunsultasi ke petugas lapang Dinas Pertanian di masing-masing kecamatan,” imbuhnya.(tim)