SETWAN – Di bulan Juni intensitas hujan di Kabupaten Kediri masih tinggi dan hampir setiap hari hujan dan sering pula disertai angin kencang. Hal inilah yang menjadi perhatian serius komisi I DPRD Kabupaten Kediri. Karenanya Komisi I meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri berharap tetap pantau adanya curah hujan tinggi dan angin kencang ini.
Informasi yang didapat Murdi Hantoro selaku Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri menjelaskan, berdasar pada pantauan dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagian wilayah Indonesia dikatagorikan kemarau basah. Hal inilah yang menyebabkan musim kemarau masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
DItambahkan Murdi penyebab dari kemarau basah ini menurut BMKG adalah pembentukan pusaran angin karena pengaruh dinamika laut yang dinamakan vortex di selatan equator dekat pesisir barat. Untuk prediksi waktunya bisa hingga dua bulan ke depan bahkan bisa lebih.
“Hal inilah yang perlu dicermati BPBD Kabupaten Kediri karena kondisi cuaca yang cepat sekali berubah.Untuk beberapa wilayah yang terdampak adalah pulau Jawa,Nusa Tenggara Timur,Maluku,Sulawesi dan kepulauan,Halmahera. Secara umum untuk wilayah Kabupaten Kediri juga terdampak kemarau basah ini dan kita lihat terjadi hujan hampir setiap hari dengan intensitas hujan ringan,sedang dan lebat,” katanya.
Murdi meminta BPBD memantau kondisi wilayah Kabupaten Kediri untuk mengetahui kemungkinan dampak yang terjadi. Murdi juga berharap kepada warga di wilayah kaki Gunung Kelud dan Gunung Wilis tetap waspada dan mengantisipasi kemungkinan adanya bencana.Hendaknya sekecil fenomen alam yang terjadi perlu diwaspadai.
Slamet Turmudi kepala BPBD Kabupaten Kediri mengatakan tetap lakukan koordinasi dengan tim Forkompimca,Forkompimda dan Tim Desa Siaga Bencana (TDSB) untuk memantau wilayah masing-masing. Ini upaya mengurangi terjadinya korban dan perlunya koordinasi untuk penanganan selanjutnya.(tim)