SETWAN – Perubahan cuaca di Kabupaten Kediri begitu cepat antara musim hujan dan musim kemarau. Sejatinya menurut BMKG, September merupakan puncak kemarau dan musim kemarau di Kabupaten Kediri. Sangat sering terjadi kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Kediri di kawasan Wilis dan Gunung Kelud.
Antox Prapungka Jaya Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri berharap pada Pemkab Kediri khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri untuk pantau bersama mantra kerja seperti Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Yang sering terjadi saat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah timur sungai bisa merusak sarana dan prasarana sumber air yang disalurkan ke rumah-rumah warga di sekitar Plosoklaten,Kepung,Puncu dan Ngancar. Hal ini akhirnya berpengaruh pada debit air sumur warga turun.
“Kebakaran hutan dan lahan bisa merusak ekosistim lingkungan termasuk keberadaan sumber mata air. Karenanya perlu dijaga agar tidak merusak pipa air yang menuju rumah warga. Biasanya juga saat musim kemarau debit air di beberapa wilayah di Kabupaten menurun dan BPBD direporkan suplay air,” ujarnya.
Politisi Partai Nasdem Kabupaten Kediri berharap hal ini jangan sampai terjadi dan penting kiranya jika BPBD lakukan pantauan secara intens terhadap kondisi hutan di dua wilayah secara intens. Pantauan kawasan rawan longsor juga perlu perhatian dengan maksud warga di kawasan tersebut siaga.(tim)