SETWAN – Kelangkaan pupuk di Kabupaten Kediri disikapi serius Pemkab Kediri dengan menyiapkan pupuk bersubsidi di Kabupaten Kediri. Hal ini sesuai dengan keluhan petani yang disampaikan petani ke Bupati Kediri beberapa waktu lalu. Komisi I mengapresiasi percepatan ketersediaan pupuk.
H.Murdi Hantoro Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri menyampaikan ada solusi bagi petani saat kesulitan mendapatkan pupuk. Yaitu dengan menyiapkan pupuk organic atau pupuk kompos yang harganya lebih murah dan memiliki kualitas tinggi untuk penyuburan tanaman.
Informasi yang didapat politisi senior PDI-P Kabupaten Kediri ini adalah adanya ketersediaan pupuk yang sebelumnya langka. di tahun 2022 ini, alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis Urea sebanyak 38.659 ton, SP-36 sebanyak 1.260 ton, NPK 26.665 ton. “Kemudian untuk Pupuk Organik Granul (POG) sebanyak 13.219 ton dan Pupuk Organik Cair (POC) sebanyak 2.844 ton. Sementara untuk harga ecer tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk jenis Urea Rp 2.250 per kg, pupuk SP-36 Rp 2.400 per kg, pupuk ZA Rp1.700 per kg, pupuk NPK Rp 2.300 per kg,” katanya.
Ditambahkan Murdi, untuk pupuk organik granul Rp 800 per kg, dan pupuk organik cair Rp 20.000 per liter. Untuk distribusi pupuk bersubsidi yang dulunya berdasar SK Kepala Dinas Pertanian, diakui saat ini harus ada SK Gubernur, kemudian bupati. “Dengan diterbitkannya SK Bupati tersebut, petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi bisa langsung mencari di kios tani. Ini upaya pemkab kediri memudahkan petani mencari pupuk di Kediri,” imbuhnya.(tim)