SETWAN – Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto berharap penanganan kebencanaan di Kabupaten Kediri benar-benar dimaksimalkan. Saat ini sedang musim cuaca ektrem dengan intensitas hujan tinggi. Karenanya perlu sinergi untuk melakukan penanganan bencana alam di Kabupaten Kediri pasca bencana.
Dodi berharap warga juga paham edukasi kebencanaan yang disampaikan petugas. Sehingga warga tidak terdampak bencana alam dan mengurangi resiko kebencanaan.“Kita pantau kondisi di kawasan tanah longsor dan banjir bandang di beberapa dusun di Desa Blimbing Kecamatan Mojo. Kita koordinasi dengan pihak Desa, Forkopimca, BPBD, PUPR dan Perkim,” jelasnya.
Hal yang perlu diperhatikan Dodi dan mendesak saat ini adalah perbaikan pipa air bersih, perbaikan jembatan penghubung serta perbaikan 2 rumah yang rusak parah.“Saya kira lebih tepat jika segera dilakukan langkah kongrit, agar semuanya lancar kembali dan masyarakat bisa menikmati air bersih dari sumber mata air yang setiap hari mengalir ke rumah-rumah,” jelasnya.
Dodi menambahkan, rumah terdampak longsor juga penting mendapatkan bantuan dan berharap Perkim ataupun PUPR bisa melakukan koordinasi untuk perbaikan segera.
Seperti yang sudah diberitakan,akibat hujan deras selama tiga jam di Desa Blimbing Kecamatan Mojo Minggu (2/1) pukul 17.00 mengakibatkan rumah Paiman (38) warga Dukuh Beru Dusun Jethi Desa Blimbing Mojo tertimpa longsor di bagian kamar dan rumahnya. Hal yang sama menimpa Supiyat (42) warga setempat dapur rumahnya jebol tertimpa longsor.
Paiman menjelaskan, saat terjadi hujan deras dirinya bersama keluarga berada di rumahnya keluarga yang berada di sebelah rumah yang memang kosong. Suara gemuruh dari atas tebing setinggi 8 meter di belakang rumah didengarnya. “Saya melihat kondisi ruang tamu dan dapur sudah hancur tertimpa tanah longsoran dari bukit belakang rumah. Kami segera laporkan kejadian ini ke perangkat desa dan malam hari petugas gabungan datang. Pagi hari kami kerja bhakti bersihkan longsoran,” jelasnya.
Hal yang sama dirasakan Supiyat, saat hujan ia bersama keluarga berada di ruang tamu dan tiba-tiba saja suara gemuruh tanah menimpa rumah. Supiyat bersyukur seluruh anggotanya selamat. “Kami bersama tetangga bersihkan longsoran yang menimpa dapur rumah kami ini dan kalau hujan lebih dua jam memang rawan longsor di dusun kami,” jelasnya.
Sementara Jauhari Kepala Desa Blimbing Kecamatan Mojo menjelaskan, hujan deras di Desa Blimbing juga menyebabkan luapan air sungai setinggi dua meter dan meluap ke jalan dan beberapa pemukiman warga. “Di Dukuh Semoyo jalan dan jembatan kecil rusak tertimpa material longsoran dan banjir bandang yang melintas di Kali Blimbing,” jelasnya.
Dijelaskan Jauhari, Senin (3/1) pagi pagi bersama tim gabungan BPBD,Forkompimca Mojo,TNI,Polri ditambah anggota Brimob Den C Jatim di Kediri bersihkan material longsoran di semua titik jalan. “Kalau jalan dan jembatan kecil tidak segera dibersihkan,kami khawatir 42 KK di Dukuh Semoyo akan terisolir. Karenanya pembersihan jalan dan jembatan dari material longsoran kami bersihkan agar bisa dilewati warga dengan jembatan darurat,” katanya.
Jiwo Camat Mojo menyampaikan, penanganan terkoordinasi ini upaya percepatan pengurangan resiko bencana yang terjadi di wilayah rawan bencana di Desa Blimbing Mojo. “Kami tetap lakukan koordinasi untuk memberikan respon cepat kepada masyarakat agar bencana yang terjadi di dusun-dusun di Desa Blimbing bisa tertangani dengan baik. Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” katanya.(tim)
