SETWAN – Komisi II DPRD Kabupaten Kediri mengapresiasi langkah Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri dalam penanganan lahan sawah warga terdampak banjir. Ini yang harus ditindak lanjuti soal benih padi untuk warga yang sawahnya terdampak bencana banjir.
Widyo Harsono Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kediri menyampaikan penting kiranya bantuan benih untuk petani agar bisa disemaikan lagi. Kehilangan sumber pangan di saat jelang panen atau saat mulai masa tanam dua minggu jelas alami kerugian besar. Karena hal ini bisa mengurangi kesejahteraan petani.
“Yang perlu diingat dan kedepanya lahan pertanian harus dipertahankan capaian produksinya karena Kabupaten Kediri merupakan lumbung pangan utama di Propinsi Jawa Timur dan nasional. Sehingga capaian produksi pertanian utamanya padi harus tetap dipertahankan,” katanya.
Harsono berpendapat dan mendukung Dispertabun berkelanjutan melakukan pendataan terhadap sawah warga di Kabupaten Kediri selama awal tahun 2022 ini. Percepatan pemberian bibit benih ini yang perlu diapresiasi dan petani bisa menanam kembali sawahnya dengan bibit baru dan yang sudah panen diri juga dapatkan ganti rugi.
Politisi Partai PAN Kabupaten Kediri ini mendapatkan informasi,50 hektar sawah milik warga terdampak banjir dan tanah longsor selama akhir Desember 2021 hingga Januari 2022 di Kabupaten Kediri. Mereka akan mendapatkan benih padi dan jagung dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri. Untuk yang terparah sawah warga terdampak banjir ada di Banyakan, Grogol dan Tarokan.
Anang Widodo Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri mengatakan, bantuan benih tersebut sebagai bentuk kepedulian Dispertabun Kabupaten Kediri untuk petani untuk meringankan beban petani yang sawahnya terdampak banjir. Petani merugi karena ada yang panen dini dan baru tanam dua minggu.
” Kita berikan bantuan benih ini kepada petani setelah mendapatkan data kongkrit di lapangan dengan kondisi. Klasifikasi kerusakan sawah ada rusak berat, sedang dan ringan. Tentu kita bantu benihnya, ” katanya.
Ditambahkan Anang dalam kebencanaan ini juga memperhatikan kondisi sawah petani yang tanaman padinya yang alami fuso. Memang fuso biasa terjadi di musim kemarau namun di cuaca ekstrem ini padi juga terdampak fuso dan dibantu benih.
” Kita harapkan dalam. Kondisi cuaca ekstrem ini petani juga konsultasi dengan penyuluh pertanian terkait pola tanam yang baik dan pilih benih padi dan jagung yang baik. Untuk benih padi yang kita berikan ke petani adalah benih berkualitas dan masa panen 3 bulan. Hingga petani bisa nikmati hasilnya,” imbuhnya. (tim)