SETWAN – Komisi III DPRD Kabupaten Kediri mendukung langkah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri di tahun 2021 telah merampungkan normalisasi Embung Pogar di Desa Tunglur Kecamatan Pare. Embung tersebut merupakan tiga bagian yang sudah dinormalisasi PUPR di tahun-tahun sebelumnya.
Antox Prapungka Jaya Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri sebisa mungkin embung-embung yang di Kabupaten Kediri didata dan perlu dinormalisasi. Mengingat pentingnya embung untuk kepentingan pengairan pertanian di musim penghujan ataupun saat musim kemarau.
“ Ini hal yang utama dalam membantu pengembangan irigasi pertanian di Kabupaten Kediri. Jika dibiarkan embung akan terjadi pendangkalan luar biasa dan penyempitan lahan karena adanya rerumputan dan tanaman lainya yang ada di lokasi sekitar embung,” jelasnya.
Politisi senior Partai Nasdem Kabupaten Kediri ini berharap kedepanya akan terus berlanjut normalisasi embung di Kabupaten Kediri. Sementara secara kuntruksi pembangunan embung yang sudah dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada dan perlu untuk dilanjutkan di lokasi lainya.
Ir. Irwan Chandra Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri melalui Mohamad Rofig Kabid Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) PUPR Kabupaten Kediri menyampaikan, di tahun 2018 selesaikan normalisasi di Embung Lapangan Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan.
“Kemudian tahun 2019 menyelesaikan embung Karanglo di Desa/Kecamatan Tarokan dan ke tiga di tahun 2021 normalisasi selesai di Embung Pogar di Tunglur Pare. Tingkat keluasan masing-masing embung antara 2000 hingga 8000 meter persegi,” katanya.
Dijelaskan Rofig, normalisasi embung dilakukan karena terjadi pendangkalan dan mulai menyempit. Kemudian di sekeliling embung dibuat pembatas dinding agar semakin kuat dan tidak sekedar hanya tanah pembatas saja.
“Embung secara umum berfungsi untuk pengairan pertanian secara intens dan menampung air saat musim penghujan. Yang utama bisa difungsikan untuk kebutuhan pertanian warga,” katanya.
Dijelaskan Rofig biasanya mulai normalisasi embung saat musim kemarau tiba karena air menyurut. Ini untuk memudahkan percepatan normalisasi embung dan pembangunan dinding tembok di sekeliling embung di wilayah Kabupaten Kediri.
“Air dari embung ini biasa digunakan petani untuk penyaluran air ke petak sawah sekitar desa dan bermanfaat untuk pemeliharaan ikan seperti lele,nila,tawes dan gurameh. Yang pasti embung jika dipelihara dengan baik banyak mendatangkan manfaat bagi warga sekitar,” imbuhnya.(tim)