SETWAN – Disaat pandemi Covid 19, puasa dan menjelang puasa dan lebaran harga kebutuhan sembako bisa dipastikan harganya melangit. Karenanya Komisi II menyarankan Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri menggelar operasi pasar (Opas) sembako berkoordinasi dengan Bulog Divre V Kediri.
Biasanya sembako yang melangit harganya adalah beras,gula pasir,telur,bawang merah,bawang puti dan minyak goreng. Memang ada kalanya barang menjadi langka saat harga tinggi karena belum adanya panen raya. Namun berkoordinasi dengan baik bisa dijadikan patokan untuk melakukan operasi pasar.
Murdi Hantoro Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri meminta Disdag tetap melakukan pantauan sejumlah harga pasar di saat Pandemi Covid19 di Kabupaten Kediri. Saat ini sudah sepantasnya ada operasi pasar dan Murdi yakin Opas diminati masyarakat utamanya untuk menengah ke bawah.
“Ini demi meringankan beban hidup warga kurang mampu yang terhimpit ekonominya saat Pandemi Covid 19. Disdag berkompeten melakukan survey tingkat kemampuan warga saat kondisi bulan puasa,jelang lebaran dan ditengah Pandemi Covid. Dalam kondisi seperti bulan puasa daya beli masyarakat kurang mampu turun,” ujarnya.
Politisi PDI-Perjuangan Kabupaten Kediri ini berharap kajian mendasar adanya Opas adalah kemampuan daya beli masyarakat turun karena banyak warga yang kehilangan pekerjaan saat Pandemi Covid 19 di Kabupaten Kediri. Dalam opas hendaknya juga diberlakukan protokoler kesehatan saat antri beli sembako.
“Kita harapkan Disdag juga memantau kondisi pedagang pasar untuk pantauan protokoler kesehatan. Ini dengan harapan tidak tertular Covid diantara pengunjung pasar dan pembeli. Karenanya penting untuk pantauan kepatuhan pedagang dan pembeli dipasar,” imbuhnya.(tim)
